Aliansi Bela Islam Sumbawa Serukan Boikat Produk Prancis

Sebarkan:

Sumbawa Besar, KA 

Puluhan massa Ormas Islam yang tergabung dalam Aliansi Bela Islam (ABI) Kabupaten Sumbawa menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Bupati Sumbawa, bada shalat Jumat, (06/11/2020).


Dalam aksi unjuk rasa tersebut, ABI menuntut untuk  memboikot seluruh produk Prancis dan menariknya dari pasar. Selain itu, massa ABI menuntut Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk meminta maaf kepada seluruh Ummat Islam dunia. ABI juga meminta Pemerintah Indonesia untuk menarik Duta Besarnya dari Prancis dan memulangkan Dubes Prancis ke negaranya.

Massa pendemo diterima langsung Pjs Bupati Sumbawa Ir Zainal Abidin M.Si didampingi Kapolres Sumbawa AKBP Widy Saputra S.IK dan Dandim 1607/Sumbawa Letkol Kav Rudi Kurniawan S.Sos MTr (Han) dan sejumlah pejabat Pemda Sumbawa.

Sejumlah tokoh agama, Ustadz H. Ahmad Jamaan dkk berorasi bergantian.

Ustadz Jamaan menyatakan, ditengah ummat manusia lagi berperang dengan Covid-19, sungguh disayangkan pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang mengatakan bahwa ada kelompok Islam radikal, sebuah organisasi yang mempunyai metode untuk menentang hukum Republik dan menciptakan masyarakat secara pararel untuk membangun nilai-nilai yang lain.

Dimana pasca itu muncul pernyataan yang sama juga disampaikan Presiden Prancis saat memberikan penghormatan kepada guru Samuel Party yang mengatakan bahwa Party dibunuh karena islamis menginginkan masa depan kita.

Pernyataan ini sontak membuat dunia terguncang, terutama sekali umat muslim diseluruh dunia, kareena pernyataan Presiden Prancis itu mengundang konflik yang menimbulkan perpecahan antar umat manusia.  Bahkan 23 Oktober 2020 Presiden Emmanuel Macron juga mengatakan bahwa Islam sedang mengalami krisis di seluruh dunia.

“Pernyataan ini memojokkan umat Islam diseluruh dunia, seolah-olah agama Islam merupakan agama yang tidak sehat, tidak benar dan berpotensi konflik, sehingga apa yang disampaikan oleh Presiden Prancis itu menderai perasaan umat Islam dipenjuru dunia, karena bersufat rasis, diskriminatif dan memecah belah persatuan antara umat beragama didunia,” paparnya.

Dikatakan, apa yang dilakukan Presiden Prancis itu merupakan tindakan yang mencederai kebebasan berekpresi, kehormatan, kesucian serta kesakralan nilai-nilai dan simbol agama, sehingga tindakan ini tidak boleh dibenarkan karena akan menimbulkan keretakan umat manusia didunia dan tindakan ini bertentangan dengan deklarasi  Hak Azasi Manusia (HAM) sebagaimana terungkap didalam Pasal 2 yang berbunyi “setiap orang berhak atas semua hak dan kebebasan yang tercantum dalam deklarasi ini tanpa perbedaan dalam bentuk apapun seperi ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, keyakinan politik atau keyakinan lainnya, asal usul kebangsaan dan sosial, hak milik kelahiran atau status lainnya.

Bahkan, Presiden Republik Indonesia Ir H Joko Widodo mengecam keras pernyataan Presiden Prancis yang menghina agama Islam dan telah melukai perasaan umat Islam diseluruh dunia.

Usai berorasi sekitar 45 menit ditengah terik matahari, Pjs Bupati Sumbawa Ir Zainal Abidin M.Si didampingi Kapolres, Dandim 1607/Sumbawa dan para pejabat lainnya secara bersama-sama membacakan pernyataan sikap Pemkab Sumbawa untuk memboikot seluruh produk Prancis, menuntut Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk meminta maaf, serta meminta Pemerintah Indonesia untuk menarik Dubesnya dari Prancis dan mengembalikan Dubes Prancis kenegaranya.

Pernyataan sikap tersebut segera disampaikan ke Pusat dan akhirnya massa ABI Sumbawa itupun membubarkan diri dengan tertib.(KA-01)

 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini