Dilanda Krisis Air Bersih, 42 Desa di Sumbawa Minta Bantuan ke BPBD

Sebarkan:

 

Sumbawa Besar, KA.

Kemarau panjang tahun ini berdampak terhadap puluhan desa di Kabupaten Sumbawa. Sedikitnya 42 desa tersebar di 17 Kecamatan mengalami krisis air bersih. 

Lantaran kondisi semakin parah, puluhan desa tersebut  mengajukan bantuan kepada  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumbawa, melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, M.  Nur Hidayat kepada awak media, membenarkan permohonan bantuan air bersih puluhan desa tersebut.

“Permohonan bantuan air bersih itu sudah dilayangkan pihak desa ke BPBD Sumbawa sejak bulan Juli lalu. Namun sampai saat ini belum bisa kami realisasikan karena terbentur anggaran,” ungkap Dayat, sapaan akrabnya.

Akibatnya, sambung  Dayat, krisis air bersih di 42 desa tersebut saat ini semakin parah dan sangat berdampak terhadap kebutuhan air bersih sebanyak 20.190 Kepala Keluarga (KK) atau sebanyak 80.785 jiwa.

“Kami sudah turun ke lokasi untuk melakukan pemetaan, pihak desa juga sudah mengajukan bantuan untuk air bersih,” ungkapnya. 

Adapun desa yang mengalami krisis air bersih tersebut, diantaranya, Desa Serading di Kecamatan Moyo Hilir, Desa Lopok, Lopok Dalam dan Tatede di Kecamatan Lopok, Desa Mata dan Tolo’i di Kecamatan Tarano, Desa Merpe, Batu Putih, Sinar Jaya dan Teluk Santong di Kecamatan Plampang, Desa Boal di Kecamatan Empang, Desa Labangka 1, Labangka 2 dan Labangka 3 di Kecamatan Labangka.

Selain itu, Desa Maman, Pernek, Mokong, Marga Karya, Semamung, Lito dan Brang Rea di Kecamatan Moyo Hulu, Desa Lape dan Hijrah di Kecamatan Lape, Desa Luk Karya di Kecamatan Rhee,  Desa Mapin Kebak dan Mapin Beru di Kecamatan Alas Barat, Desa Baru, Pungkit, Kukin, Sebewe, Ai Bari dan Ai Limung di Kecamatan Moyo Utara, Desa Lenangguar di Kecamatan Lenangguar, Desa Pelat dan Klungkung di Kecamatan Unter Iwes, Desa Labuhan Bajo di Kecamatan Utan, di Pulau Kaung di Kecamatan Buer, Desa Bungin dan Labuhan Alas di Kecamatan Alas serta Desa Badas di Kecamatan Labuhan Badas. 

Diakui Dayat, pihaknya sudah mengajukan permintaan bantuan air bersih ke Pemerintah Provinsi NTB, namun sejauh ini pihaknya masih menunggu realisasi bantuan tersebut. Sebab, anggaran dari APBD Kabupaten Sumbawa yang sejatinya bisa dipergunakan untuk bantuan air bersih dialihkan untuk penanganan covid-19.

“Memang sudah dianggarkan di APBD Sumbawa, namun lantaran ada ‘refocusing’, anggaran dialihkan untuk penanganan covid 19. Sehingga kami mengajukan permohonan bantuan ke Pemprov NTB. Semoga bisa terealisasi dalam waktu dekat ini,  karena warga sangat membutuhkan air bersih, dan ini betul-betul sangat mendesak,” pungkasnya.(KA-01)

    


Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini