Produksi Garam Rakyat di Sumbawa Capai 4.336 Ton

Sebarkan:

Sumbawa Besar, KA.

Selain dikenal sebagai lumbung beras nasional dan gudang ternak di NTB, Kabupaten  Sumbawa juga dikenal sebagai sentra produksi garam rakyat.

Sepanjang  tahun 2022 lalu sejumlah kelompok petani garam di daerah ini berhasil  memproduksi garam  sebanyak 4.336 ton.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sumbawa Rahmat Hidayat S.Pi MT menjelaskan, produksi garam rakyat di Sumbawa ini tersebar pada empat lokasi  yakni di Desa Labuan Bontong Kecamatan Empang, Desa Labuhan Kuris Kecamatan Lape, Labuhan Bajo Kecamatan Utan dan di Sepayung Kecamatan Plampang.

"Sementara untuk produksi garam tahun 2023 ini belum masuk karena masih dalam tahap pengumpulan data," ungkapnya.

Untuk tahun 2022  di lokasi Labuhan Bontong dan Labuhan Bajo memproduksi garam rakyat, dan untuk Labuhan Kuris memproduksi garam beryodium yang dikelola para kelompok tani yang dilakukan melalui program Pengembangan Usaha Garam Rakyat (PUGAR).

Sedangkan untuk usaha garam di Sepayung Kecamatan Plampang yang dikelola sebuah perusahaan swasta CV Sira Kristal  Nusantara itu memang untuk tahun lalu  tidak melakukan kegiatan produksi karena masih memiliki pasokan stock yang cukup banyak hasil dari tahun 2021 lalu.

“Hasil produksi garam rakyat ataupun garam beryodium tersebut selain dipasarkan secara lokal didalam daerah, juga dilakukan pengiriman keluar daerah untuk memenuhi stock pasokan kebutuhan seperti ke Pulau Jawa (Surabaya), Bali dan ke Pulau Lombok, dengan harga garam rakyat di pasaran saat ini dinilai cukup bagu dan meningkat harganya, bisa mencapai Rp 1.000 – Rp 2.500 per-Kg, dan hal ini cukup menggembirakan bagi para petani garam didaerah ini,” papar Dayat, sapaan akrab pejabat muda low profile ini.

Diakui Dayat potensi garam di Sumbawa cukup menjanjikan untuk terus dikembangkan. Saat ini tercatat seluas 1.620 hektare tersebar di empat lokasi yakni di Desa Labuan Bontong Kecamatan Empang, Desa Labuhan Kuris Kecamatan Lape, Labuhan Bajo Kecamatan Utan dan di Sepayung Kecamatan Plampang. 

Dari luas lahan potensial tersebut baru seluas 339,49 hektare lahan yang sudah digarap oleh sekitar 210 petani tambak. 

"Sementara itu produkfitas produksi para petani tambak bervariasi di masing masing dari 8,93 ton per hektare dan 17,54 ton per hektare hingga 22,09 ton per hektare," terang Dayat.

Dayat juga menambahkan, selain produksi garam rakyat dan garam beryodium cukup bagus, dalam tahun 2023 ini dari hasil evaluasi yang dilakukan terhadap potensi kelautan dan perikanan lainnya seperti produksi Budi daya udang, rumput laut, ikan tuna dan kerapu yang dilakukan oleh sejumlah pengusaha yang menanamkan investasinya didaerah ini cukup meningkat dengan kegiatan pengiriman keluar daerah seperti ke Pulau Jawa secara rutin terus dilakukan.

" Bahkan hasil kelautan dan perikanan khususnya udang, ikan tuna dan kerapu asal Sumbawa itu juga  ekspor keluar negeri seperti China dan Jepang," pungkasnya.(KA-01)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini