Soroti Keberadaan Tambang, Ini Langkah Pansus Dewan

Sebarkan:

Sumbawa Besar, KA.

Empat bulan berlalu pasca terbentuknya pansus terkait tambang DPRD Kabupaten Sumbawa. Sejumlah wakil rakyat terus menyoroti keberadaan tambang tersebut.

Ketua Pansus, H. Edy Syahriansah, SE., menegaskan kembali terkait persoalan tambang di daerah menjadi antensi para wakil rakyat.

"Karena persoalan tambang ini menjadi perhatian publik. tentunya, dengan keberadaan tambang ini, sejauh mana bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat, "ungkap Rian, sapaan akrab politisi senior PDIP ini.

Untuk itu, lanjut Rian, Pansus akan turun ke lokasi tambang guna mengetahui secara jelas persoalan yang terjadi.

"Iya, dalam waktu dekat, ketua dan anggota pansus dewan akan tinjau lokasi tambang-tambang ini," cetusnya.

Politisi Moncong Putih ini mengatakan , pihaknya ingin melihat sejauh mana tanggung jawab sosial perusahaan tambang tersebut kepada masyarakat sekitar.

"Termasuk keberadaan serta aktifitas tambang ini di daerah ini meskipun belum memasuki  ke tahap produksi. Jadi, kita harus bisa memilah antara PT. Amman dan PT. SJR," ujar mantan karyawan PT Newmont Nusa Tenggara ini.

Menurutnya, aktivitas PT SJR di Kecamatan Ropang masih dalam tahap eksplorasi dan masyarakat harus diberikan informasi juga terkait hal tersebut. 

Kendati masih dalam tahap eksplorasi, tentu dibutuhkan juga serapan tenaga kerja walaupun non skill namun tenaga kerja yang dibutuhkan dalam aktifitas mereka saat ini,  seperti drilling.

"Saat ini, pihak SJR juga melakukan aktifitas pengeboran, kami sebagai wakil rakyat ingin mengetahui sejauh mana aktifitas  atau program dari pihak perusahaan tersebut," tegas Rian.

Oleh karena itu,  pihak legislatif dan eksekutif sangat perlu untuk mengetahui aktifitas pertambangan merdeka di Daerah ini. Sehingga keberadaannya  berdampak positif untuk masyarakat.

Begitu juga, kata dia, serapan tenaga kerja sejauh ini berapa tenaga kerja lokal yang terserap dan mengedepankan kearifan lokal termasuk juga terkait pengusaha lokal yang bisa diajak berkolaborasi di perusahaan tambang tersebut. 

"Kami ingin melihat sejauh mana tanggung jawan sosial ke masyarakat, dan CSRnya selama ini harus terbuka seperti apa yang dilakukannya atau kontribusinya. Seperti Newmont dulu sangatlah nyata bentuk CSR. Nah ini, kami sama sekali tidak mengetahui, apa yang mereka lakukan," tukasnya.

Bahkan aktivitas eksplorasi yang dilakukan pihak perusahaan tersebut juga menggangu lingkungan sekitar. Salah satunya, lalu lalangnya kendaraan di wilayah pertambangan tersebut.

 Kendati masih eksplorasi harus ada tanggung jawab sosial pihak perusahaan ke masyarakat. Meskipun besarannya tidak bisa seperti PT Amman yang sudah berproduksi. Hal Ini harus dikomunikasikan dengan eksekutif dan legislatif. 

"Kesannya pihak perusahaan ini, jalan sendiri-sendiri. Kami tidak tau sama sekali mereka berikan CSR atau tidak nya karena tidak ada sama sekali pemberitahuannya. Seperti hal yang dilakukan pihak Newmont dulu yang rutin melaporkan semua aktifitasnya ke Pemerintah Daerah. Nah ini, mereka tidak ada sama sekali," pungkasnya 

Sementara itu, saat dikonfirmasi Humas PT. Sumbawa Juta Raya (SJR) Lukman mengatakan  pihaknya menunggu secara resmi surat dari pihak DPRD Sumbawa terkait persoalan tambang yang sedang menjadi sorotan tersebut.(KA-04)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini