Pemprov NTB akan Kawal Penyelesaian Smelter AMMAN di Desember 2024

Sebarkan:

Suasana pembangunan fasilitas camp pada proyek smelter. Berdasarkan hasil verifikasi tiap semester oleh verifikator independen, AMMAN selalu mencapai target yang ditetapkan pemerintah. Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk melanjutkan pembangunan smelter.(foto dok AMNT)

Mataram, KA 

Dalam paparan mengenai capaian dan rencana bisnis operasional PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Selasa (10/1) lalu, Manajemen AMMAN turut memaparkan perkembangan proyek hingga awal 2023. Presiden Direktur AMMAN, Rachmat Makkasau, menyampaikan bahwa serapan sumber daya manusia (SDM) untuk berbagai proyek sejak tahun 2021 meningkat 35% hingga total pekerja saat ini mencapai 10.000 orang, di mana hampir 75% berasal dari Provinsi NTB.

“Selama 1,5 tahun terakhir, ketika dampak pandemi COVID-19 mulai mereda, kami mulai memacu pergerakan kami, termasuk dalam hal rekrutmen SDM, agar berbagai proyek besar yang kami lakukan dapat mengejar timeline yang ditetapkan di awal proyek. Namun, perang Rusia dan Ukraina terjadi, sehingga mobilitas logistik dan SDM kembali terganggu. Tantangan ini menyebabkan target yang telah ditetapkan sebelum masa pandemi tidak dapat tercapai,” jelas Rachmat.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), H. Lalu Gita Ariadi, menyatakan bahwa keberlanjutan usaha AMMAN sangat penting karena menyerap ribuan SDM dari Provinsi NTB. Karenanya, Lalu Gita juga mendukung pembangunan smelter agar rampung sesuai dengan target baru. 

“Ada 10.000 orang yang akan kehilangan pekerjaan jika bisnis operasional AMMAN tidak dapat berlanjut. Karenanya, Pemprov NTB dan AMMAN berada dalam kepentingan yang sama, yakni mendorong smelter bisa segera rampung sesuai target baru di tahun 2024, kemudian dapat beroperasi satu tahun setelahnya di tahun 2025. Kami memahami bahwa kendala-kendala yang terjadi bukan dalam kendali AMMAN, sehingga tidak bisa dianggap enteng,” ujar Lalu.

Berdasarkan hasil verifikasi pada semester lalu, smelter AMMAN telah mencapai angka 47 persen. Capaian ini didasari perhitungan realisasi anggaran kebutuhan untuk smelter, yang meliputi pembangunan fisik dan juga pembelian peralatan dan mesin untuk operasional. Hasil verifikasi tiap semester yang dilakukan oleh verifikator independen menyatakan AMMAN selalu mencapai target yang ditetapkan pemerintah. Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk melanjutkan pembangunan smelter.

Tentang AMMAN

PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) adalah perusahaan tambang dan pemrosesan tembaga dan emas kedua terbesar di Indonesia, yang memiliki kapabilitas operasional kelas dunia. AMMAN mengoperasikan tambang Batu Hijau dan berbagai prospek tembaga dan emas lainnya di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dalam enam tahun sejak mengakuisisi tambang Batu Hijau di tahun 2016, AMMAN telah meningkatkan efisiensi dan produktivitas operasional hingga mencapai rekor tertinggi dalam sejarah Batu Hijau.

AMMAN selalu mengambil langkah terdepan dalam meminimalisir dampak lingkungan dari kegiatan operasionalnya. AMMAN telah mendapatkan berbagai penghargaan atas keberhasilannya mengelola lingkungan, antara lain Trofi Aditama, yang merupakan penghargaan tertinggi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Operasional AMMAN didasarkan pada visi untuk menjadi organisasi transformatif yang menciptakan warisan terbaik. AMMAN juga menjalankan berbagai inisiatif untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat di sekitar wilayah operasional dan mempromosikan nilai kebebasan, toleransi, pengembangan diri, dan kesejahteraan, bagi masyakarat sekitar.(KA-04)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini