Sumbawa Besar, KA.
Panitia Seleksi (Pansel) Direktur Perumdam Batu Lanteh telah menetapkan tiga calon yang lolos tahap akhir. Mereka adalah H. Abdul Hakim SE, Abdul Muis SE, dan Yeyen Febrianto, ST., M.M.Inov. Ketiganya memiliki latar belakang yang berbeda. Abdul Hakim seorang politisi, Abdul Muis berasal dari internal Perumdam Batu Lanteh, dan Yeyen Febrianto, kalangan akademisi.
Dari tiga nama yang lolos ini, nama Abdul Hakim yang cukup menarik perhatian. Karena untuk mengejar jabatan Direktur Perumdam ini, mantan anggota DPRD tersebut harus merelakan jabatan politiknya sebagai Sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Sumbawa. Sejak awal munculnya nama Abdul Hakim, isu merebak. Jika Abdul Hakim memang sudah diplot atau menjadi calon ‘titipan’ untuk jabatan tertinggi di perusahaan air milik daerah ini. Publik juga menganggap seleksi calon dirut Perumdam Batu Lanteh lebih pada pendekatan politis. Publik mengaitkan Abdul Hakim dengan jabatan politik Bupati, Drs. H. Mahmud Abdullah sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sumbawa.
Karenanya seleksi yang dilaksanakan tersebut dianggap berbagai kalangan hanya formalitas dan gagah-gagahan belaka agar terlihat professional dan obyektif. Ada kekhawatiran publik, seleksi yang tidak fair bakal akan mengulang peristiwa Direktur Perumdam Batu Lanteh yang berakhir tragis, karena diberhentikan secara paksa.
Ketua Pansel, Drs. H. Hasan Basri, MM yang dikonfirmasi, Selasa (23/8), membantah isu tersebut. Sebab dalam melakukan seleksi ada beberapa tahapan yang dilalui para calon. Untuk jabatan Direktur Perumdam Batu Lanteh diikuti oleh 7 pendaftar, sedangkan PT Sabalong Samawa (Perseroda) diikuti 4 pelamar masing-masing dua orang untuk jabatan Komisaris dan Direktur. Dalam prosesnya, tiga orang yang lolos pada seleksi akhir Calon Dirut Perumdam Batu Lanteh, dan empat lainnya gugur. Sementara PT Sabalong Samawa, hanya satu yang dinyatakan gugur yakni untuk calon komisaris.
Dalam melakukan seleksi, ungkap Haji Bas—sapaan akrabnya, Pansel terdiri dari Sekda Sumbawa selaku ketua tim, Ketua DPRD Sumbawa, Rektor UNSA, Rektor UTS, dan Staf Ahli Bupati Bidang Hukum. Maisng-masing memberikan penilaian. Para calon ini juga mengikuti Uji Kelayakan dan Kepatutan (UKK) yang langsung ditangani Tim Asesor dari Mataram. “Yang dinilai dalam UKK ini lebih spesifik tentang kepemimpinan dan rekam jejak,” kata Haji Bas yang juga Sekda Sumbawa.
Mengenai merebaknya isu, menurut Haji Bas, itu hal yang biasa.
“Isu maupun prediksi publik terhadap proses seleksi terkadang tepat, dan kadang salah. Jadi lebih bersifat spekulatif,” imbuhnya.
Sejauh ini ungkapnya, kerja Pansel sudah selesai. Dari tiga nama Calon Direktur Perumdam Batu Lanteh ini telah diserahkan kepada Bupati Sumbawa selaku Kuasa Pemilik Modal (KPM) untuk menentukan satu di antara tiga. “Beliau memiliki hak prerogative untuk menentukan siapa yang dipilih satu dari tiga nama itu. Tugas kami sudah selesai,” pungkasnya.(KA-01)