Kasus Hepatitis Akut Belum Terdeteksi Di KSB

Sebarkan:

Taliwang, KA.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumbawa Barat  menyatakan kasus hepatitis akut belum terdeteksi di wilayah serempat. Kepala Dinas Kesehatan KSB, Erna Idawati, SE,

meminta fasilitas kesehatan melaporkan jika ada kejadian pasien bergejala awal seperti diare, mual, muntah, sakit perut dan demam.

"Jadi kalau muncul gejala itu faskes untuk segera lapor, untuk segera dibawa ke puskesmas dan rumah sakit terdekat. Jangan tunggu sampai muncul gejala mata dan kulit menguning agar tidak terlambat ditangani. Tapi sampai saat ini hepatitis akut belum terdeteksi di KSB," kata Erna, Rabu, (25/5/2022).

Pihaknya meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit hepatitis akut itu. Terlebih lagi, penyakit hepatitis akut itu telah terdeteksi masuk ke Indonesia seperti di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, kasus terbanyak ada di DKI Jakarta, Kalimantan Timur dan Jawa Timur.

Selain itu, pihaknya pun akan menggencarkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan hepatitis akut. Sosialisasi juga akan dilakukan melalui fasilitas kesehatan, khususnya yang melakukan perawatan terhadap pasien anak-anak.

"Kita akan gencarkan edukasi ke masyarakat terkait kewaspadaan terhadap hepatitis. Sosialisasi akan menyasar ke masyarakat umum, fasilitas kesehatan, dan instansi pemerintah baik secara langsung, melalui media elektronik, media sosial, dan juga surat edaran," ungkapnya.

Berdasarkan informasi yang diterima dari Kementerian Kesehatan, hepatitis akut ini penyebabnya belum diketahui. Meski demikian, penyakit ini bukan ditimbulkan dari virus penyebab hepatitis A, B, C, D dan E.

Menurutnya penderita hepatitis akut awalnya akan mengalami gejala mual, muntah, diare berat dan demam ringan. Setelah itu jika tidak dilakukan penanganan, penderita akan mengalami kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna pucat.

Selain itu, penderita hepatitis akut juga akan terlihat dari warna mata dan kulit menguning, mengalami gangguan pembekuan darah, kejang hingga kesadaran menurun.

"Untuk mencegahnya, masyarakat perlu melakukan pola hidup sehat (PHBS) seperti rajin mencuci tangan, makan makanan yang matang dan bersih, tidak bergantian alat makan dengan orang lain, hindari kontak dengan orang sakit, dan rutin menjaga kebersihan rumah dan lingkungan," ujar dia.

Hepatitis akut adalah kondisi peradangan pada hati atau liver yang disebabkan oleh infeksi virus.

Penyakit ini sudah dikategorikan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena hepatitis akut dapat menyebabkan kematian terutama pada anak-anak. Perkembangan kasus Hepatitis akut secara global saat ini bahkan  terlapor telah ada di 27 negara.(KA-02)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini