LAKI Minta Hasil Seleksi TPM OP SDA III Dibatalkan

Sebarkan:

 

Sumbawa Besar, KA.

Rekrutmen Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM) Satker Operasi dan pemeliharaan Sumberdaya Air lll Sumbawa menuai protes dari sejumlah peserta seleksi. 

Pasalnya, proses seleksi diduga tidak transparan dan terkesan kental dengan nuansa nepotisme.

Ketua Umum Lembaga Anti korupsi Indonesia [LAKI], Supratman, SH.i, selaku pendamping sejumlah peserta seleksi, kepada media ini, menyatakan kekecewaanya terhadap pihak penyelenggara yang  juga selaku user rekrutmen TPM tersebut.

Bagaimana tidak, sambung Retos, sapaan akrab pegiat LSM ini, sebelum dimulainya tes tulis dan interview, Selasa 14 Maret 2022 lalu, pihak penyelenggara yang juga pejabat pengadaan Satuan pelaksanaan kegiatan menyampaikan beberapa hal termasuk akan memprioritaskan peserta pendamping masyarakat  berlatar pendidikan sarjana teknik.

Namun faktanya terbalik, justru  peserta yang diterima dari sarjana teknik hanya 3 persen saja dan sisanya non teknik 7 persen dari total peserta seleksi sebanyak 39 orang.

“Kami anggap telah terjadi pembohongan publik yang dilakukan oleh pihak penyelenggara,” ungkapnya kesal.

Ironisnya lagi, sebut Retos, ada salah satu peserta yang terlambat datang dan waktu tersisa sekitar waktu 10 menit sebelum tes berakhir. Namun hebatnya peserta yang berlatar belakang pendidikan non teknik tersebut diluluskan. 

“Melihat sejumlah kejanggalan tersebut, kami menduga rekrutmen TPM kental dengan nuansa nepotisme dan peserta titipan. Logikanya mana mungkin orang bisa menjawab semua soal hanya dalam waktu 10 menit,” ucap Retos.

Karenanya, ia meminta agar hasil seleksi TPM tersebut dibatalkan dan  meminta tim seleksi dari Mataram mengambil alih  agar proses rekrutmen bisa berjalan tranparan, fair dan akuntable. 

“Kami minta agar hasil seleksi TPM dibatalkan dan menggelar  seleksi ulang. Timsel dari Mataram kami minta ambil alih proses seleksi nantinya, jadi prosesnya betul betul transparan, fair dan bisa diterima semua pihak,” cetusnya.

Sementara itu,  Pejabat Pengadaan Satuan Pelaksanaan Kegiatan tersebut, Hj. RR. Emi Sulistiani, S.Sos. MM, ketika dikonfirmasi hingga berita ini dimuat belum bisa memberikan klarifikasi secara resmi.

“Maaf mas saya sholat dulu ya,” ujarnya singkat via WhatsApp.(KA-01)

    

    



  




Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini