Keluarga Korban Meninggal Akibat Banjir Bandang Terima Santunan dari Wagub NTB

Sebarkan:

Lombok Barat, KA.

Wakil Gubernur NTB, Dr Hj Sitti Rohmi Djalillah menyerahkan santunan kepada empat keluarga korban meninggal dunia di Dusun Batu Layar Utara, Desa Batu Layar, Lombok Barat.

"Semoga diberikan ketabahan menghadapi musibah dan yang sekarang sedang di pengungsian agar tidak trauma berkepanjangan", ujar Wagub Ummi Rohmi di Desa Batulayar, Selasa (07/12). 


Mengunjungi tiga desa terdampak banjir Senin pagi kemarin (06/12). Selain uang tunai kepada korban meninggal, Wagub juga menyerahkan bantuan berupa sarung, masker, sabun, popok bayi, karpet plastik dan makanan cepat saji kepada warga terdampak banjir. 

Pada Kesempatan tersebut Ummi Rohmi juga mengimbau warga agar  makin sadar potensi bencana karena NTB adalah wilayah bencana dan mulai berprilaku ramah lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya. 

"Pemerintah juga tegas melarang pembalaka liar," tambah Ummi Rohmi. 

Salah seorang warga terdampak, Sabariatun (35) berharap pemerintah secepatnya memberikan bantuan perumahan. 

" Rumah saya hancur dan motor hanyut terbawa banjir," katanya. 

Perempuan yang sedang hamil tujuh bulan ini mengaku tak ada yang tersisa dari rumahnya. Sementara suaminya yang karyawan hotel, baru bekerja dua bulan dan harus berhenti karena pengurangan pegawai. 

"Anak saya dua orang dan ini mengandung anak ketiga. Semoga banyak bantuan juga yang datang setelah keadaan normal", tutupnya. 

Pasca kejadian bencana alam banjir, Senin (06/12), Badan Penanggulangan Bencana Daerah NTB merilis situasi mutakhir 07 Desember, per 12.00 Wita, korban terdampak sejumlah 5.399 orang di empat kecamatan yakni Gunung Sari (2.849 KK), Batulayar (1.250 KK), Lingsar (81 KK) dan Sekotong (1.222 KK). Korban jiwa empat orang, luka luka empat orang dan satu orang dinyatakan masih hilang. 

Sedangkan di Kota Bima, 5.457 orang terdampak banjir di kecamatan Asakota, Rasanae Barat,  Raba dan Mpunda di keluarahan Kendo (83 KK), Ntobo (100 KK), Penanae (225 KK, Penaraga (115 KK), Penatoi (239 KK), Lewirato (400 KK), Jatiwangi (402 KK), Santi (178 KK), Nae ( 1.094 KK), Sarae (475 KK), Melayu (1.167 KK), Ule (450 KK), Mande (35 KK), Matakando (26 KK), Pane (116 KK), Tanjung (319 KK), Dodu ( 3 KK), Sadia (30 KK). 

Sarana dan fasilitas umum yang rusak akibat banjir masih dalam proses pendataan. Saat ini sesuai rilis BPBD, dua jembatan putus di Meninting dan Lembah Sari. Sedang unit rumah rusak di Lombok sebanyak 448 unit dan satu fasilitas puskesmas pembantu di kota Bima.(KA-04)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini