Cegah Penularan Covid 19, Babinsa Kodim 1628/SB Terus Sosialisasikan 3 T dan 3 M

Sebarkan:

Sumbawa Barat, KA.

Penerapan praktik 3T (Tracing, Testing, Treatment) sama pentingnya dengan penerapan perilaku 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak). Kedua hal tersebut adalah upaya untuk memutus mata rantai penularan COVID-19. Hanya saja, penerapan praktik 3T masih perlu ditingkatkan pemahamannya di masyarakat, mengingat masyarakat lebih mengenal 3M yang kampanyenya dilakukan terlebih dahulu dan gencar.

Terkait Hal Tersebut, Dandim 1628/SB Letkol Czi Sunardi, ST, M,IP., mengatakan, 3M banyak membicarakan tentang peran kita sebagai individu. Sementara 3T berbicara tentang bagaimana  memberikan notifikasi atau pemberitahuan pada orang di sekitar kuntuk waspada. 

"Jadi memang ada satu proses yang tidak hanya melibatkan individu tapi juga orang yang lebih banyak dalam Sosialisasi dan edukasi Optimisme Masyarakat terhadap 3T (Tracing, Testing, Treatment) yang dilaksanakan  Satgas Covid -19," ujarnya.

Seperti yang dilakukan Babinsa kelurahan menala Koramil 1628-01/ Taliwang  tidak kenal lelah turun bersinergi bersama steakholder menyusiri lingkungan yang ada di Desa binaannya dengan penuh kesabaran memberikan edukasi, sosialisasi  kepada warga masyarakat terkait  3T terdiri dari tiga kata yakni pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment). , Minggu  (31/01/2021).

Dandim  mengungkapkan pemeriksaan dini menjadi penting agar bisa mendapatkan perawatan dengan cepat. Tak hanya itu, dengan mengetahui lebih cepat, maka bisa menghindari potensi penularan ke orang lain.

Pelacakan dilakukan pada kontak-kontak terdekat pasien positif COVID-19, Setelah diidentifikasi oleh petugas kesehatan, kontak erat pasien harus melakukan isolasi atau mendapatkan perawatan lebih lanjut. “Seandainya ketika dilacak si kontak erat menunjukkan gejala, maka perlu dilakukan tes, kembali ke praktik pertama (testing)”, kata Dandim.

Kemudian, perawatan akan dilakukan apabila seseorang positif COVID-19. Jika ditemukan tidak ada gejala, maka orang tersebut harus melakukan isolasi mandiri di fasilitas yang sudah ditunjuk pemerintah. Sebaliknya, jika orang tersebut menunjukkan gejala, maka para petugas kesehatan akan memberikan perawatan di rumah sakit yang sudah ditunjuk pemerintah memeriksakan diri (testing).

"Setiap orang harus mengambil peranan untuk memutus rantai dengan berpartisipasi kooperatif menerapkan 3M dan 3T”, ujarnya.

Dandim 1628/SB juga mengakui  masih ada  masyarakat yang tidak paham mengenai 3T. Sebaliknya ada juga  masyarakat  mengaku paham terhadap 3M. Artinya, masih ada masyarakat yang menganggap perilaku 3M dan 3T adalah dua hal yang terpisah padahal kenyataannya justru kedua hal tersebut diakuinya merupakan satu paket dalam memutus mata rantai penularan COVID-19.

“Kampanye 3M di awal-awal sangat kencang sekali dan terus berjalan sampai sekarang. Jika 3M tidak berjalan, maka 3T pasti akan lebih parah. Sekarang 3M sudah berjalan, saatnya kita mulai membicarakan 3T”, jelasnya.

Selanjutnya Dandim yang dikenal dekat dengan Masyarakat ini, mengemukakan salah satu faktor yang menghambat kampanye 3T adalah ketakutan atas stigma masyarakat,untuk itu Pemerintah perlu menghimbau masyarakat agar tidak mengucilkan pasien positif COVID-19, namun memberikan dukungan dan keprihatinan agar stigma negatif di mata publik bisa menghilang.

Menurut Dandim,  ada beberapa strategi yang dilaksanakan pemerintah untuk memperkuat upaya perubahan perilaku di masyarakat yakni, kampanye 3M, sedangkan 3T dengan melakukan deteksi awal penyebaran COVID-19 dengan testing dan tracing yang tepat sasaran, sementara untuk treatment pemerintah memperkuat manajemen perawatan pada pasien COVID-19.

Meskipun vaksin COVID-19  sudah ditemukan dan sudah  didistribusikan, perilaku 3M dan 3T harus tetap dijalankan, kebiasan terhadap 3M dan 3T harus tetap kita jalankan sampai pemerintah benar-benar memberikan informasi bahwa COVID-19 sudah tidak ada”, kata Dandim.

Dandim pun menambahkan. “ Jadi dengan 3M dan 3T sama pentingnya dan satu kesatuan, kita berupaya memutus mata rantai penularan COVID-19 dengan kita melindungi diri dan melindungi sesama”, Harap Dandim.(KA-02)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini