Program “Reimburse” 2020 di Sumbawa Berjalan Sukses

Sebarkan:

 

Sumbawa Besar, KA.

Dua program pusat dengan pembiayaan menggunakan sistem “Reimburse”, yakni Hibah Air Limbah Setempat (ALS) dan Hibah Air Minum Pedesaan (HAMP) tahun anggaran 2020 di Kabupaten Sumbawa sejauh ini telah tuntas dan berjalan sukses.


Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) Kabupaten Sumbawa, Drs. H. Burhanuddin MT kepada awak media diruang kerjanya, menyebutkan, sesuai hasil pemeriksaan lapangan oleh tim dari Kementerian PUPR dan ditindaklanjuti kegiatan review pemeriksaan oleh tim Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Republik Indonesia pekan lalu, maka dua program pusat tersebut berjalan dengan baik dan sukses.

Sistem Reimburse ini, terang Haji Bur, sapaan akrbanya, merupakan program kerjasama pendanaan antara Pemerintah Pusat dengan Pemkab Sumbawa. Artinya, anggaran pembangunan kedua program tersebut ditanggung terlebih dahulu oleh Pemkab Sumbawa.

“Setelah kegiatan fisik tuntas 100 persen, maka selanjutnya diperiksa oleh tim dari Pusat. Jika tak ada masalah, maka anggaran yang telah dikeluarkan diganti oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian,” terangnya.

Adapun kedua program Reimburse tersebut, imbuh Kabid Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman, Erma Hadi Suryani ST, meliputi program Hibah Air Limbah Setempat (ALS) tahun anggaran 2020 bersumber dari APBN Rp 1.450.000.000.


Item Program Hibah ALS itu, terdiri dari pembuatan tangki septic individual, pembangunan jaringan air bersih dan water meter pedesaan tersebar di 9 Desa pada 10 Kecamatan di Sumbawa, yakni Kecamatan Moyo Hulu, Lantung, Empang, Plampang, Tarano, Batulanteh dan Kecamatan Lopok.

Sedangkan program Hibah Air Minum Pedesaan (HAMP), sambungnya, juga dikerjakan tahun 2020 senilai  Rp 3 Miliar, dengan lokasi proyek di Kecamatan Tarano, Unter Iwes, Labangka, Moyo Hilir, Moyo Utara dan Kecamatan Plampang.

Kedua program itu, baik  ALS dan HAMP sudah dinyatakan rampung 100 persen sejak November lalu, dimana pelaksanaan pekerjaan diserahkan sepenuhnya kepada Kelompok Kerja Masyarakat (KKM) setempat secara bersama-sama menggunakan pola gotong royong. Sehingga program fisik yang dihasilkan benar-benar sesuai apa yang menjadi harapan masyarakat setempat.

“Alhamdulilah Kedua program itu berjalan sukses tanpa ada kendala berarti. Bahkan tim dari Kementerian sudah turun ke lapangan melihat kondisi fisik proyek, termasuk tim dari BPKP-RI juga sudah mereview laporan SPJ kedua program tersebut. Keduanya dinyatakan baik dan tak ada masalah, sehingga Pemda tinggal menunggu pengembalian anggarannya saja,” pungkasnya.(KA-01)


Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini