Mahasiswa Diharapkan Jadi Agen Sosialisasi Pencegahan Covid-19

Sebarkan:

Mataram, KA. 
Pandemi Covid-19 saat ini masih mewabah di Indonesia bahkan di seluruh dunia. Selama vaksinnya belum dapat ditemukan, masyarakat harus tetap mematuhi protokol kesehatan dengan tetap menggunakan masker saat berada di luar ruangan, mencuci tangan pakai sabun sesering mungkin, jaga jarak, menghindari kerumunan dan yang terpenting adalah menjaga imunitas tubuh.
Dengan adanya pandemi ini, kita tidak bisa terus berdiam diri tanpa melakukan sesuatu, untuk itu di NTB sendiri sedang mulai mencoba hidup dengan tatanan baru atau yang lebih dikenal dengan kenormalan baru alias "New Normal".
Berkaitan dengan hal tersebut, Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah pun tetap melaksanakan kewajibannya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Ditemui di kediamannya, pendopo Wagub pada Rabu, 24 Juni 2020, Wagub NTB menjadi Narasumber dalam kegiatan Pembekalan Kuliah Kerja Partisipatif Dari Rumah (KKP DR) UIN Mataram Tahun Akademik 2020.
Melalui pembekalan daring tersebut, Wagub menyampaikan kuliah kerja yang dilakukan mahasiswa UIN Mataram kali ini dilakukan dalam kondisi yang berbeda. Pada saat sebelumnya, KKN (Kuliah Kerja Nyata) turun langsung ke masyarakat. Maka saat pandemi ini, segala sesuatunya banyak dilakukan dengan metode teknologi/digital.
Hal terpenting sekaligus faktor tersulit saat pandemi seperti saat ini adalah bagaimana menumbuhkan kedisiplinan. Apalagi, seperti kita ketahui bersama, Orang Tanpa Gejala (OTG) yang kelihatan sehat, bisa saja dalam tubuhnya membawa virus. Hal ini yang membuat penanganannya menjadi lebih kompleks.
Sementara itu, Umi Rohmi, sapaan akrab Wagub NTB menambahkan pentingnya kedisiplinan menerapkan Protokol Covid-19. Dengan menggunakan masker, rajin cuci tangan, menghindari kerumunan sangat berarti memutus mata rantai Covid-19.
"Saya sebagai Wagub juga menyampaikan salam dari Pak Gubernur, kami sangat berharap KKP DR ini bisa berkontribusi besar di dalam bagaimana mengkampanyekan penerapan protokol Covid-19 karena kita tahu anak muda sangat kreatif, inovatif untuk menyosialisasikan dengan berbagai macam caranya, agar masyarakat paham tanpa memaksa, sehingga kita harap masyarakat NTB betul-betul paham menjaga diri, keluarga dan lingkungan dan masyarakat sekitarnya," tutur Umi Rohmi.
Ditambahkan pula oleh Umi Rohmi, masyarakat belum paham betul protokol Covid-19, sehingga ini masih terlihat sulit di masyarakat. Padahal, mencuci tangan dan perilaku hidup bersih dan sehat juga diajarkan oleh agama Islam. "Inilah yang kami harapkan mahasiswa kita dalam menjalanakan KKP DR bisa melakukan edukasi kepada seluruh masyarakat NTB, dimulai dari sendiri, agar benar-benar masyarakat NTB paham Covid-19, Insya Allah kita bisa hidup normal, hidup normal dengan Protokol Covid, semakin cepat masyarakat paham Protokol Covid maka kehidupan ekonomi kita juga segera pulih," tuturnya.
Terakhir, Wagub NTB menekankan, intinya seluruh kehidupan kedepannya sebelum ditemukan vaksin harus menerapkan Protokol Covid-19.
Selanjutnya, di waktu yang sama Dr. Muhammad Liwa Irrubai, M. Pd selaku Ketua LP2M UIN Mataram, melaporkan nantinya ada 2.394 orang mahasiswa semester 7, dengan persentase jumlah laki-laki 853 dan perempuan 1.541, akan mengikuti KKP DR tersebut. Tak berbeda dengan Wagub, Ia pun berharap seluruh mahasiswa yang berpartisipasi dalam KKP ini dapat dilaksanakan dengan baik, cermat dan memperhatikan Protokol Covid-19, senada dengan materi "Peran Mahasiswa Dalam Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19" yang digelar secara virtual melalui Zoom pagi tadi.
Turut hadir dalam telekonferensi tersebut, Rektor UIN Mataram, Ketua LP2M UIN Mataram, dan seluruh mahasiswa peserta telekonferensi. (KA-04)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini