Bupati Sumbawa Buka Rembuk Aksi Percepatan Penurunan Stunting

Sebarkan:

Sumbawa Besar, KA.
Bupati Sumbawa H.M. Husni Djibril, B.Sc buka secara resmi kegiatan Rembuk Aksi Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Tahun 2020 di Aula H. Madilaoe ADT Lantai 3 Kantor Bupati Sumbawa, Kamis (25/06/2020).
Turut hadir ketua TPP PKK Sumbawa, Anggota DPRD Sumbawa, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Sumbawa, Para Kepala OPD, dan para Camat serta Para Kepala desa Lokus Stunting.
Bupati Sumbawa dalam sambutannya menyampaikan, sejak tahun 2013-2018, angka prevalensi stunting di Kabupaten Sumbawa tergolong tinggi. Hasil Riskesdas tahun 2013 menunjukkan angka stunting mencapai 37,2%. Berdasarkan hasil survey pemantauan gizi tahun 2017, angka stunting di kabupaten sumbawa menempati urutan pertama tertinggi dari 10 kabupaten/kota lain di NTB sebanyak 41,82%. Dan dari hasil riskesdas tahun 2018, kejadian stunting di Kabupaten Sumbawa mengalami penurunan sebesar 10% menjadi 31,53%.
“Berdasarkan data tersebut, maka percepatan penanganan stunting menjadi salah satu fokus progam di bidang kesehatan maupun sektor lainnya untuk mengantisipasi kondisi gizi kronis yang mengakibatkan anak tumbuh dengan kondisi yang tidak maksimal,” ujarnya.
Karenanya, melalui rembuk stunting ini, diharapkan semua pihak dapat semakin bersemangat dalam memberikan kontribusi terhadap solusi penanganan stunting. Ada dua solusi yang dapat dilakukan dalam mengatasi permasalahan stunting, yaitu dengan intervensi spesifik dan intervensi sensitif. Intervensi spesifik diarahkan untuk mengatasi penyebab langsung masalah stunting, sedangkan intervensi sensitif diarahkan untuk mengatasi penyebab tidak langsung yang menjadi akar masalah serta dampak jangka panjangnya.
Bupati berharap melalui rembuk stunting ini dapat menghasilkan komitmen bersama untuk percepatan penanganan dan penurunan stunting yang menjadi dasar gerakan penurunan stunting di Kabupaten Sumbawa melalui integrasi program/kegiatan yang dilakukan antar perangkat daerah, penanggungjawab layanan dan partisipasi masyarakat sehingga penurunan stunting di Kabupaten Sumbawa dapat terwujud.
Dikatakan, masalah Ini merupakan tanggung jawab bersama, karena stunting tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan badan anak, namun juga pertumbuhan cara berpikir, bahkan dewasa nanti bisa mempengaruhi potensi generasi penerus dalam berkarya dan bekerja, sehingga berdampak pada perekonomian dan kemajuan daerah di masa depan.
“Semua pihak dapat bersinergi guna   menghasilkan solusi- yang konkrit dalam mengatasi masalah stunting di daerah kita agar ke depan anak-anak kita mampu menjadi generasi penerus yang handal, baik secara fisik maupun mental, yang akan meneruskan estafet kepemimpinan bangsa ini di masa-masa yang akan dating,” pungkasnya.
Dalam kegiatan tersebut dilaksanakan penandatanganan berita acara rembuk Siwa Sanga Panotang dan penandatanganan Komitmen lintas Sektor.(KA-01)



Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini