Wow, AHL KSB Dihadiri Kepala Daerah se -Indonesia

Sebarkan:

Taliwang, KA.
Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat telah menetapkan Desa Kertasari Kecamatan Taliwang sebagai tempat pelaksanaan kegiatan Advocacy Horizontal Learning (AHL). Di desa yang terkenal dengan keindahan laut dan panorama pantainya ini, tamu-tamu penting yang tergabung dalam Aliansi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) pun, dijadwalkan akan datang hingga dua hari lamanya mulai tanggal 3- 4 Maret 2020.
" Ya, hotel Wales dan Waves sudah kita persiapkan sebagai tempat pelaksanaan AHL ini. Selain Kepala daerah yang tergabung dalam AKKOPSI, kegiatan ini juga akan dihadiri Pejabat dari Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian PUPR, Kementerian Kesehatan dan Unicef,” ungkap Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda KSB, Ir. Abdul Muis, MM.
Menurut Muis, kegiatan rutin tahunan AKKOPSI ini, selain sharing tentang inovasi-inovasi penyelesaian ide-ide sanitasi, juga akan dikenalkan wisata di wilayah Kabupaten Sumbawa Barat. Tidak hanya wisata pegunungan, tapi juga wisata alam lain, juga wisata budaya.
" Sesuai agenda,  Gubernur NTB dalam forum AHL ini akan sharing pengalaman kepada Gubernur dan atau Bupati/Walikota lainnya di Indonesia dalam usaha mencapai Basno. Sementara Bupati Sumbawa Barat akan berbagi pengalaman mengenai  implementasi pengelolaan sanitasi aman di KSB," sebutnya.
Kegiatan AHL ini merupakan wadah gerakan para Kepala Daerah yang tanggap dan peduli pada layanan sanitasi yang lebih baik di perkotaan maupun pedesaan guna mendukung target nasional seperti tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014-2019, khususnya target 100 persen akses sanitasi yang layak bagi Indonesia 2019," ungkapnya.
Selain itu, forum AHL ini meliputi berbagai kegiatan, best practice yaitu kesamaan pengembangan sistem sanitasi kabupaten dan kota untuk diadopsi daerah lainnya dalam mengembangkan sistem sanitasi .
Apalagi kegiatan AHL Akkopsi ini selalu mendapat perhatian pemerintah pusat yaitu Kementerian Kesehatan , Bappenas,Kementerian PUPR dan Kementerian Kesehatan. Artinya Pemerintah pusat akan menilai kepala daerah yang intens untuk menggarap sanitasi di daerahnya.
 “Dari sini Pemerintah pusat akan menilai dan memberikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah dengan memberikan berbagai bantuan untuk mengembangkan sistem sanitasi tersebut. KSB satu-satunya Kabupaten di NTB yang berhasil mencapai sanitasi aman atau Bebas Buang Air Besar Sembarangan (BABS) atau Open Defecation Free/ODF,  serta menjadi satu dari empat kabupaten di Indonesia di luar Pulau Jawa yang telah ODF," imbuhnya.
Seperti diketahui Sumbawa Barat sudah meraih status ODF sejak 2019 lalu. Pola sanitasi aman yang diimplementasikan sejak tahun 2016, tercatat sudah berhasil membangun sanitasi septic tank lebih dari 20 ribu rumah tangga hingga 2019.
Program ini diawali dengan program Tuntas Buang Air Besar Sembarangan (Tubabas) yang mulai dilaksanakan Pemda Sumbawa Barat pada 2016. Program Tubabas juga seiring dengan program Buang Air Besar Sembarangan Nol (BASNO) di Pemprov NTB.
Keberhasilan Tubabas pada 2016, kemudian mendapat dukungan dari Kementerian PUPR di tahun 2017 hingga 2019 untuk peningkatan kualitas jamban, dan pengelolaan sanitasi septic tank aman. (KA-02)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini