Industri SIKIM Rumput Laut Siap Beroperasi Tahun 2020

Sebarkan:

Sumbawa Besar, KA.
Era industrialisasi di Kabupaten Sumbawa segera bergulir menyusul akan rampungnya pembangunan sarana dan prasarana Sentra Industri Kecil Industri Menengah (SIKIM) di Desa Batu Alang Kecamatan Moyo Hulu.
Sejauh ini, proyek pembangunan fisik diatas lahan hibah dari Yayasan Dea Mas seluas 5 hektare  senilai Rp 16,4 miliar bersumber dari DAK Kementerian Perindustrian Republik Indonesia itu segera rampung.
“Saat ini pekerjaan pembangunan fisik yang dipercayakan kepada lima kontraktor pelaksana berjalan “on the track” sesuai dengan kontrak,” ungkap Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan UKM Sumbawa Drs H Arif M.Si kepada wartawan diruang kerjanya, Kamis siang (21/11/2019).
Dijelaskan Haji Arif, sapaan akrab pejabat low profile ini, ada lima item pekerjaan yang dilaksanakan dalam tahun kedua pembangunan SIKIM, meliputi pembangunan jalan hotmix dari empayment samping luarnya masuk kedalam, pembangunan gudang bahan baku bagi segmen rumput laut, pembangunan pagar keliling dan pagar pengamanan sejumlah fasilitas vital seperti mesin, pembangunan sarana air bersih mulai perpipaan hingga tandon air sebagai salah satu bahan kebutuhan industri pengolahan, dengan pengisian mesin dan peralatan pengolahan digedung produksi rumput laut.
“Semuanya sedang berproses sampai selesai kontrak hingga akhir Nopember 2019 , kami optimis rampung sesuai dengan yang telah diprogramkan,” ujarnya.
Sejauh ini,  sambung Haji Arif, progres fisik pekerjaan rata-rata telah mencapai diatas 90 persen, dan bahkan ada dua paket pekerjaan yang telah tuntas 100 persen sebelum masa kontrak berakhir, yakni pemasangan mesin dan peralatan instrument oleh tenaga ahli bersertifikat ISO dan pembangunan jalan hotmix tinggal menyisakan pekerjaan trotoar.
“Kami sempat terkendala kurangnya jumlah tenaga kerja, kita tambah  tenaga begitu juga stock material selalu ‘on site’, sehingga pembangunan dipercepat dan berjalan baik dengan prosentase fisiknya (Deviasi Plus) dari target, karena itu kami sampaikan apresiasi kepada pelaksana proyek,” tukasnya.
Diakui Haji Arif, saat ini pihaknya focus  pada segmen pengolahan rumput laut sesuai arahan pemerintah, kendati usulan awalnya ke Kementerian rumput laut dan pengolahan daging.
“Kami focus pengelolaan rumput lautnya, jadi tidak akan melangkah kepada segmen lain sebelum rumput laut ini berhasil, ini dalam rangka  kehati-hatian, evaluasi dan memperhatikan efektivitas dan efisiensinya, artinya disini batu ujian kita dengan instalasi rumput laut  yang segera berproduksi tahun 2020 mendatang mulai dari tenan, pengrajin ini itu semuanya terlibat kemudian muncullah nanti produk industri berbahan dasar rumput laut dalam bentuk keragenan, minuman rumput laut, dodol rumput lain, mie-mihun rumput laut dan produk lainnya,” papar Haji Arif.
Dijelaskan, potensi rumput laut Kabupaten Sumbawa tahun 2015 mencapai 600.000 ton sehingga stok bahan baku SIKIM sangat mencukupi.
Kedepan, Diskoperindag Sumbawa akan mengawal, memberikan pendidikan dan pelatihan bagi para tenan pelaku industri itu sampai kepada produknya melibatkan tenaga ahli.
“Saat ini kami sedang  melatih tenan industry, kedepan SIKIM bisa jadi destinasi wisata baru, karena pemandangan disana sungguh indah dan menakjubkan,” tukasnya.
Haji Arif juga menyatakan sesuai bisnis plan yang telah dirancang sebelumnya tidak bisa dipungkiri pelaku IKM sangat  membutuhkan modal usaha. Nantinya akan dibentuk Koperasi beranggotakan para pelaku IKM sehingga dengan badan hukum koperasi diharapkan dapat memperoleh fasilitas permodalan dari lembaga keuangan.(KA-01)










Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini