Mataram, KA.
Program Beasiswa NTB adalah salah satu jembatan bagi mimpi besar anak-anak di NTB. Dengan beasiswa ini mereka mampu menggali ilmu di berbagai belahan bumi dimana perkembangan science dan technology telah jauh tumbuh dan berkembang. Misalnya di Rusia. Negara Beruang Merah ini memiliki wilayah terluas di dunia dan melahirkan tokoh-tokoh besar seperti Dmitri Mendeleev, Leo Tolstoy, Yuri Gagarin, Alexander Pushkin, Mikhail Kalashnikov dan lainnya. Banyak yang berimajinasi untuk menimba ilmu di sana. Ternyata salah satu anak NTB yang beruntung adalah Imam Adriansyah, S.T.P., M.Sc. Pria asal Kelurahan Sayang Sayang Kota Mataram ini mendapat kesempatan berkuliah di negara yang dipimpin tokoh besar, Vladimir Putin.
Dia diterima sebagai mahasiswa di ITMO University jurusan Food Technology. ITMO University terletak di Kota Saint Petersburg, Rusia. Kota ini merupakan pusat kebudayaan dan sejarah yang kaya dengan pesona arsitektur megah. Selain itu, Saint Petersburg juga dikenal sebagai salah satu pusat teknologi dan inovasi di Rusia
Kesempatan ini tidak datang dengan sendiri. Program Beasiswa NTB yang diinisiasi Dr. Zulkieflimansyah saat menjadi Gubernur NTB periode 2018-2023, telah membuka jalan baginya.
“Saya dan teman-teman penerima beasiswa NTB tentu merasa sangat bersyukur dan berterimakasih atas adanya program beasiswa ini. Karena beasiswa ini membukakan pintu bagi kami menuju kesempatan emas lainnya,” kata Imam—akrab dia disapa kepada media ini, Minggu (15/9/2024).
Ia mengaku banyak teman-temannya dikirim ke Polandia. Dari kuliah di Polandia, temannya tersebut dapat menggali ilmu di beberapa negara lainnya. Hal yang sama juga dirasakannya. Ketika dikirim kuliah ke Rusia melalui Program Beasiswa NTB, Imam mendapat kesempatan dari kampus untuk belajar Bioengineering ke Turki.
Karenanya Ia sangat menyayangkan ketika mendengar Program Beasiswa NTB ini terhenti dan tidak dilanjutkan oleh pemimpin setelah Bang Zul. Satu-satunya jalan agar program tersebut berlanjut, dengan mengembalikan Bang Zul sebagai Gubernur NTB untuk periode kedua. “Program beasiswa NTB ini adalah program yang sangat visioner dan tak semua Pemda berani dan mampu menyelenggarakannya. Hanya Pemda NTB di bawah kepemimpinan Bang Zul yang berani melakukannya,” tandas Imam.
Ia mengutip pernyataan seorang philosopher dari China, Confucius, pernah berpesan "If your plan is for one year, plant rice; if your plan is for ten years, plant trees; if your plan is for one hundred years, educate children."
Dari sini Ia melihat bahwa investasi pada bidang pendidikan adalah investasi jangka panjang yang profitnya tidak bisa diambil hanya dalam waktu 1-3 tahun. Melainkan profit ini nanti akan terus berputar untuk kemajuan daerah dan bangsa.
“Semoga investasi jangka panjang ini dapat terus berlanjut untuk perubahan berkelanjutan. Salah satu caranya yaitu dengan melanjutkan program Beasiswa NTB,” cetusnya lagi.
Saat ini ungkap Imam, banyak hal yang sudah dilakukannya. Di antaranya membangun forum diskusi antar pemuda untuk meningkatkan kesabaran mengenai pentingnya pendidikan, jejaring internasional, dan growth mindset yang semuanya bisa diperoleh secara satu paket melalui program beasiswa pendidikan keluar negeri. Sembari berbagi informasi dan tips untuk mendapatkan beasiswa pendidikan agar lebih banyak lagi pemuda-pemudi NTB yang dapat melanjutkan study dengan berbagai jenis beasiswa.
Dengan keilmuan yang dimiliki, Imam tengah disibukkan dengan aktivitas barunya sebagai Online Volunteer di United Nations dan mahasiswa on going untuk bidang Public Health melalui beasiswa Open Doors Olympiad Scholarship 2023-2025.(KA-01)