GEMAK KSB Soroti Cawe - Cawe Oknum Pejabat

Sebarkan:

Taliwang, KA.

Gerakan Masyarakat Anti Korupsi ( GMAK ) Sumbawa Barat mewanti - wanti Perusahaan dilingkar tambang  untuk tidak menggunakan sumber dayanya, aset dan anggaran untuk kepentingan salah satu calon tertentu di Pilkada November 2024 mendatang. Hal ini dipertegas menyusul menguatnya indikasi oknum pejabat politik atau penguasa yang ikut cawe cawe dalam bisnis di Subkontraktor AMNT jelang Pilkada.

" Disini kami sampaikan agar Aman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) berada diposisi  netral, tidak mengakomodir cawe-cawe oknum penguasa dan elit politik dengan subkontraktor maupun pemegang saham menjelang Pilkada," kata, Ketua GMAK KAB, Gusti Lanang Medyar, dalam konferensi Pers, di Lesehan Rumah Kebun  Taliwang, Rabu (24/4/2024).

Gusti menambahkan perusahaan dilingkar tambang  dapat berperan aktif dalam menyukseskan Pilkada  serentak 2024. Tidak malah tergiring oleh kepentingan oknum penguasa guna kepentingan ambisi politik dan bisnis pribadi.

"Indikasi cawe cawe ini sangat kuat dimana saat ini begitu getolnya oknum penguasa atau pejabat  yang selalu sibuk mengurusi soal tambang saja. Padahal ada urusan yang jauh lebih penting seperti soal pertanian, tenaga kerja dan pendidikan," imbuhnya. 

Tahapan dan proses Pilkada harus dilalui dengan kemampuan masing-masing calon, tidak bersandar dari keberadaan tambang.  

" Jadi, titik tekannya, AMNT tetap harus netral. Tidak boleh mudah diintervensi.  Jangan jadi alat politik," jelasnya. 

Hingga berita ini diturunkan, dalam Konprensi Pers itu setidaknya ada tiga poin utama yang di sorot  GMAK Sumbawa Barat. Point - point itu selanjutnya akan dilanjutkan dengan aksi dan demonstrasi. 

" Selain  menyoroti oknum pejabat politik atau penguasa yang ikut cawe cawe bisnis di subkontraktor AMNT jelang Pilkada,  mendesak AMNT untuk netral tidak mengakomodir kepentingan cawe cawe elit politik jelang Pilkada, juga mendesak otoritas kementerian ESDM dan pemerintah Provinsi untuk menerjunkan tim guna memberantas tambang ilegal terutama Galian C yang tidak berizin di Sumbawa Barat," demikian Gusti. (KA-02)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini