Sumbawa Besar, KA.
Meski tanah untuk rencana pembangunan SDN 2 Pernang sudah lama tersedia, namun sampai sekarang masih dalam keadaan kosong. Tidak ada pembangunan sekolah tersebut. Karena itu anak-anak dari Dusun Sekemang Kecamatan Buer, harus menempuh jarak cukup jauh untuk bersekolah ke SD Pernang.
Kebutuhan masyarakat untuk pembangunan SDN 2 Pernang ini cukup mendesak. Selain memperpendek jarak, juga potensi siswa untuk sekolah di SDN 2 Pernang tersebut cukup banyak. Hal ini diungkapkan Muslimin S.Ag—warga Dusun Sekemang yang juga salah seorang guru di SDN Pernang. Kepada Tim Dewan Pendidikan Kabupaten Sumbawa (DPKS) yang melakukan monitoring dan evaluasi ke wilayah barat Sumbawa belum lama ini, Muslimin mengaku bahwa tanah untuk pembangunan SDN 2 Pernang sudah disediakan sejak 7 tahun lalu. Saat itu warga setempat sangat senang karena akan memiliki sekolah yang dekat agar anak-anak mereka tidak menempuh jarak yang cukup jauh ke SDN Pernang.
“Anak-anak kami harus berjalan kaki sekitar 1 kilometer lebih menuju SDN Pernang,” katanya.
Disebutkan Muslimin, anak-anak Dusun Sekemang yang sekolah di SDN Pernang sekarang ini mencapai 146 orang. Jumlah ini cukup banyak dan mendukung keberadaan SDN 2 Pernang jika jadi dibangun. Namun hingga kini belum ada tanda-tanda pembangunanya, bahkan sudah tak terdengar lagi.
Ia berharap DPKS dapat mengkomunikasikannya dengan leading sektor terkait agar harapan masyarakat benar-benar terwujud.
Ketua DPKS, Jamhur Husain didampingi Sekretaris Zainuddin SE, serta dua anggota, Dr. Umar dan Dr. Suharli, berjanji akan menyampaikan kepada pemerintah daerah agar persoalan itu menjadi perhatian serius terutama Dinas Dikbud Sumbawa selaku leading sektor terkait. Dikatakan JH—sapaannya, DPKS pada prinsipnya mendukung setiap program pembangunan untuk memberikan kemudahan akses dan pendekatan pelayanan kepada masyarakat dalam menempuh dan meningkatkan mutu pendidikan.
Menurutnya, pembangunan SDN 2 Pernang cukup mendesak. Sebab SDN Pernang saat ini memiliki murid yang cukup banyak, sementara ruang belajar yang tersedia sangat terbatas. Dengan keterbatasan itu, terpaksa sekolah memanfaatkan rumah dinas guru yang kondisinya tidak representative untuk dijadikan ruang belajar. Dengan dibangunnya SDN 2 Pernang, dapat menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan ini, apalagi sebagian besar siswa SDN Pernang berasal dari Dusun Sekemang. “Banyak dampak positif jika SDN 2 Pernang dibangun. Selain mendekatkan jarak tempuh anak-anak khususnya di Dusun Sekemang, juga mampu mengurai padatnya siswa di SDN Pernang,” pungkasnya. ()