Taliwang, KA.
Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) HW Musyafirin kembali mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat. Penghargaan yang didapatkan dari Kemendagri dan Kemenkes RI itu adalah Penghargaan Kabupaten/Kota Sehat (KKS) atau Swasti Saba dan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Tahun 2023.
Penganugerahan diberikan pada Selasa (28/12/2023) pukul 19.00 WIB di Kempinski Grand Ballroom Grand Indonesia West Mall Jakarta Pusat.
Hadir dalam kesempatan tersebut Menko PMK Muhajjir Efendi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, para Gubernur, dan bupati/walikota penerima penghargaan.
Dalam moment tersebut, KSB merupakan satu-satunya kabupaten di NTB yang menerima dua penghargaan sekaligus, yaitu penghargaan KKS dan penghargaan STBM dengan Kategori Paripurna. STBM Paripurna merupakan level penghargaan tertinggi sebagai bentuk apresiasi terhadap daerah yang memiliki komitmen dan partisipasi yang tinggi dalam pemicuan dan partisipasi masyarakat di bidang higiene dan sanitasi.
Seperti diketahui bersama bahwa KSB telah melakukan tahapan dalam memenuhi syarat untuk dapat menerima penghargaan STBM yaitu melakukan pengajuan usulan STBM kabupaten/kota ke kementerian, selanjutnya dilakukan penilaian dokumen, verifikasi lapangan, presentasi, kunjungan oleh tim pusat, dan dilakukannya penilaian.
Sementara itu, untuk memenuhi syarat sebagai KKS telah dilakukan penilaian 9 tatanan yaitu tatanan kehidupan masyarakat sehat dan mandiri, tatanan permukiman dan fasilitas umum, tatanan pendidikan, tatanan pasar, tatanan pariwisata, tatanan transportasi dan tertib lalu lintas jalan, tatanan perkantoran dan perindustrian, tatanan perlindungan sosial, tatanan pencegahan dan penanganan bencana.
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, menyampaikan bahwa pemberian penghargaan Swastisaba dan STBM menjadi agenda rutin Kemenkes dan sebagai bentuk memberikan apresiasi bagi daerah yang melakukan implementasi aksi dalam mewujudkan lingkungan aman, nyaman dan sehat secara holistic dan berkelanjutan. Memacu perkembangan kesehatan lingkungan dan pastinya meningkatkan Kesehatan yang produktif.
Sementara itu, Menkes RI Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan ilustrasinya tentang pentingnya penanganan kesehatan di kota dan desa. Dikatakan Menkes bahwa, orang yang hidup di kota itu makin lama makin banyak.
'' Rp 4,4 milyar dari Rp 8 milyar penduduk di dunia itu tinggalnya di kota. Dan diperkirakan tahun 2050, 70 ℅ penduduk dunia akan melakukan urbanisasi ke kota. Itu artinya bahwa penanganan lingkungan sehat di kota dan desa itu harus tepat,'' katanya.
Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhajjir Efendi, menyampaikan bahwa salah satu dasar dilaksanakannya kegiatan tersebut yaitu kebijakan dari Piagam Otawa Charter Promoting of Health. Ada 5 dari kebijakan tersebut yang salah satunya adalah kesehatan dalam semua kebijakan. Karena itu adalah kebijakan, maka itu menjadi tanggungjawab dari penentu kebijakan yaitu Pemerintah Provinsi, Gunbernur, Bupati, Walikota.
''Kenapa persoalan kesehatan menjadi tanggungjawab Pemerintah daerah, bukan kementerian. Kesehatan itu menjadi urusan pemerintah concurent, artinya tanggungjawab berbagi antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah, seberapa besar porsi tanggungjawab itu tercermin dari anggaran, dan sebagian besar ada di daerah,'' ungkap Muhajjir.
Bupati KSB dalam kesempatan tersebut menerima penghargaan Swasti Saba yang diserahkan langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Sementara untuk penghargaan STBM diserahkan oleh Sekjen Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha. (KA.02/Kominfo)