Mataram, KA.
Universitas Mataram (Unram) mengundang Ketua Komisi Yudisial (KY) Republik Indonesia, Prof. Amzulian Rifai, S.H., LLM., Ph.D. untuk memberikan orasi ilmiah dalam Rapat Terbuka Senat Dies Natalis ke-61 Unram di Ruang Sidang Senat, Rektorat Unram Selasa (10/10). Kegiatan tersebut turut dihadiri Pj Gubernur NTB, Rektor, Ketua dan Sekretaris Senat, serta jajaran pimpinan Unram.
Rapat Terbuka Senat Unram kali ini mengusung tema “Kolaborasi Perguruan Tinggi dan Industri dalam Pengembangan Sumber Daya Unggul Menuju Internasionalisasi Unram” dan diselenggarakan secara luring dan daring melalui kanal Youtube Unram.
Acara ini dibuka secara langsung oleh Prof. Dr. Agil Al Idrus, M.Si. selaku Ketua Senat Unram. Disambung dengan pidato Rektor Unram, Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D. yang menyebutkan capaian-capaian yang telah diraih Unram, salah satunya Unram telah berhasil menduduki peringkat ke-15 perguruan tinggi terbaik se-Indonesia menurut SCImago Institutions Ranking.
“Semangat bergotong royong, berkolaborasi, berlari melaju kencang agar Unram mampu menjadi world class university. Unram terus kita percantik dan satu persatu prodi kita terakreditasi unggul. Kita ingin menciptakan sarjana job creator atau pencipta lapangan kerja. Maka dari itu melalui momentum Dies Natalis ini kami ingin meningkatkan daya saing kita dengan kerja sama antara perguruan tinggi, industry, dan dengan pemerintah,” ungkap Prof. Bambang.
Sementara itu, Pj Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariyadi, M.Si. atau yang akrab disapa Miq Gita turut mengajak civitas akademika Unram untuk merefleksikan kemajuan dan keberhasilan yang diraih Unram saat ini di bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
“Kita berharap Unram ke depan terus melanjutkan langkah-langkah penyempurnaan kualitas unggulan akreditasi, agar Unram menjadi pilihan dan pesona yang cantik agar orang luar tertarik mengenyam pendidikan di NTB. Terlebih lagi konsep kuliah sambil berwisata,” papar Miq Gita.
Miq Gita juga berharap agar hasil karya penelitian ilmiah para Guru Besar Unram dapat disinergikan dengan pemerintah dalam membangun Provinsi NTB.
Acara inti dari Rapat Terbuka Senat Unram diisi dengan penyampaian orasi ilmiah oleh Ketua KY Republik Indonesia, Prof. Amzulian Rifai, S.H., LLM., Ph.D. Beliau menyampaikan orasinya yang berjudul “Kolaborasi Perguruan Tinggi dan Industri dalam Pengembangan Sumber Daya Unggul Menuju Internasionalisasi”.
Prof. Amzulian memaparkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah tenaga kerja terbesar di ASEAN dengan lebih dari 140 juta orang di tahun 2021. Namun, Indonesia juga memiliki jumlah angka pengangguran yang cukup besar. Tingkat pengangguran di Indonesia mencapai angka 3,55 pada tahun 2022 dan menempati urutan ke-4 di ASEAN.
Adapun Indeks Pembangunan Indonesia di ASEAN pada tahun 2019 berada pada posisi 107, di mana Indonesia masih termasuk dalam negara dengan pendapatan menengah. Menghadapi fenomena ini, Ketua KY Republik Indonesia menyampaikan bahwa diperlukan revitalisasi kurikulum dan metode pembelajaran yang mampu merespons kebutuhan global, selain memperkuat kemampuan dasar.
“Kita bisa menerapkan beberapa rekomendasi penting dari studi ini, seperti mengaplikasikan student-lead education (pembelajaran berfokus pada peserta ajar) salah satunya dengan memasukkan materi ajar kepemimpinan ke dalam kurikulum. Kemudian, memasukkan materi service learning ke dalam kurikulum yang berupa pembelajaran berbasis pengalaman unuk menjawab kebutuhan bersama antar umat manusia,” jelas Prof. Amzulian.
Ia juga menambahkan sebagai respons terhadap internasionalisasi dan regionalisasi, perguruan tinggi perlu mendorong peningkatan kemampuan berbahasa asing, serta pengembangan profesional bagi mahasiswa dan staf pengajar atau akademik. Terakhir, Ketua KY Republik Indonesia ingin agar transformasi digital terus dikembangkan karena itu adalah hal yang tidak bisa dielakkan dalam memajukan pendidikan maupun bidang-bidang lain.
Rapat Terbuka Senat ini turut dirangkaikan dengan pemberian penghargaan terhadap dosen yang telah menyelesaikan pendidikannya di Program Doktoral. Penghargaan tersebut diberikan oleh Rektor Unram kepada dosen Unram.(KA-03)