Profesor University of Agder Norwegia Ajak Mahasiswanya ke Unram Belajar Sejarah Islam di Lombok

Sebarkan:

Mataram, KA.

Universitas Mataram (Unram) menggelar Studium Generale dengan judul “History of Islam in Lombok” yang dihadiri oleh mahasiswa Unram dan mahasiswa dari University of Agder, Norwegia. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat (28/4) di Ruang Sidang Senat, Lantai 3 Gedung Rektorat Unram.

Rektor Unram, Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D. menyambut hangat kedatangan dosen serta mahasiswa dari University of Agder, Norwegia. “Selamat datang di kampus kami, Universitas Mataram. Mungkin ada beberapa yang sudah pernah mengunjungi lalu datang kembali ke sini (Unram),” sambutnya.

Sebab, sebelumnya Prof. Levi Geir Eidhamar yang menjadi perwakilan dari University of Agder pernah mengajak mahasiswanya belajar keberagaman agama dan toleransi ke Unram.

Dalam kesempatan tersebut Rektor Unram memperkenalkan kembali Indonesia kepada para mahasiswa dari Norwegia. “Beberapa mungkin mengetahui bahwa negara Indonesia terdiri atas beberapa pulau, yang memiliki beberapa suku, budaya, hingga bahasa yang sangat beragam,” ucapnya.

Lebih lanjut, Rektor Unram menjelaskan walaupun bahasa yang dimiliki sangat beragam, tetapi Indonesia memiliki Bahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia.

Prof. Bambang juga menjelaskan terkait dengan prinsip nasionalisme bangsa Indonesia yang dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia selalu menempatkan persatuan dan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan serta menujukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara.

Tak lupa Guru Besar Fakultas Pertanian itu mengulas sejarah Unram dan memperkenalkan fakultas-fakultas yang ada di Unram.

Sementara itu, Prof. Levi Geir Eidhamar, dosen perwakilan dari University of Agder menyampaikan kekagumannya terhadap pulau yang dikenal dengan sebutan pulau seribu masjid ini. Ia juga menjelaskan maksud kedatangannya ke Indonesia.

“Kedatangan kami ke Indonesia untuk belajar mengenai keberagaman agama terutama agama Islam di pulau Lombok ini,” tutur Prof. Levi.

Ia menyebutkan bahwa ini menjadi sarana untuk memperkuat toleransi yang bisa dipertahankan ditengah-tengah perbedaan.

“Akan ada warna jika kita semua belajar tentang agama yang berbeda-beda pada tingkat yang sama, kita tidak berpisah tetapi bersama-sama mempromosikan toleransi, dan pemahaman di antara antar umat beragama,” pungkasnya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Dr. Saipul Hamdi, M.A mengenai Shifting Islamic Identities in Lombok from Local to Transnational Islamic Movement. Serta materi dari Prof. Erni Budiwanti terkait Managing Diversity : Islam, Syncreticism, and Puritanism in Lombok.(KA-04)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini