Gas Elpiji Melon Tembus Rp 30 Ribu, Emak Emak di Maronge Menjerit

Sebarkan:

Sumbawa Besar, KA.

Langkanya gas elpiji 'melon' 3 kg di Kecamatan Maronge Kabupaten Sumbawa beberapa pekan terakhir membuat membuat emak emak menjerit.

Mereka minta kepada Pemerintah agar segera turun tangan mengatasi kelangkaan dan tingginya harga gas elpiji melon yang menembus angka Rp 30.000 tersebut.

Buntut langkanya gas elpiji di Kecamatan Maronge tersebut,  Selasa (05/04) sejumlah warga setempat  melakukan aksi penghadangan terhadap sebuah truk angkutan gas elpiji dari kota Sumbawa Besar menuju ke wilayah Kecamatan Empang.

Namun aksi penghadangan tersebut berhasil dihalau oleh aparat setempat.


Kepala Desa Maronge Lahmuddin ketika dikonfirmasi awak media via telepon seluler Selasa siang (05/04/2022) membenarkan terjadinya kelangkaan gas elpiji melon di wilayah Maronge dan sekitarnya yang berujung terjadinya lonjakan harga.

Kondisi tersebut, membuat kalangan emak-emak mengeluh.

"Bayangkan saja gas elpiji 3 Kg semula harganya Rp 18.000 – Rp 20.000, kini sudah naik menjadi Rp 25.000 dan bahkan tembus ke angka Rp 30.000," ungkapnya.

Karenanya, mewakili warga setempat ia meminta kepada Pemerintah khususnya pihak  Pertamina, agen maupun Pengecer, agar kuota elpiji untuk Maronge dapat ditambah.

Informasi yang diperoleh, ternyata di Kecamatan Maronge ini tercatat ada pangkalan penyalur gas elpiji.

"Soal berapa jatah untuk Maronge sejauh ini kami tidak tau. Memang tadi sempat terjadi penghadangan sebuah truk angkutan elpiji menuju wilayah Empang, tapi sudah bisa diatasi," tukasnya.


Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan UMKM Kabupaten Sumbawa, Riki Trisnadi SE M.Si ketika dikonfirmasi awak media Selasa (05/04/2022) menjelaskan, bahwa gas elpiji 3 Kg itu termasuk barang penting sesuai dengan Perpres Nomor 71 Tahun 2015 tentang penetapan dan penyimpanan barang kebutuhan pokok dan barang penting.

Dimana ,  wewenang Pemerintah Daerah (Kabupaten) hanya sebatas membina pelaku usaha serta melakukan pemantauan dan pengawasan harga.

Terkait  kelangkaan elpiji di Maronge itu, Riki, sapaan akrab  mengaku baru mengetahuinya.

Karena itu, pihaknya akan  berkoordinasi dengan leading sektor terkait dan  menghimbau kepada pelaku usaha agar tidak menaikkan harga elpiji seenaknya tanpa memperhatikan ketentuan aturan perundang-undangan yang berlaku.(KA-04)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini