Wow, Produk SIKIM Batu Alang Ditunggu Pengusaha Jepang

Sebarkan:

Sumbawa Besar, KA.

Kendati belum beroperasi, namun produk dari rumput laut di Sentra Industri Kecil Industi Menengah (SIKIM) di Batu Alang Kecamatan Moyo Hulu, diminati pengusaha asal Jepang.


Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan (Diskoperindag) dan UKM Kabupaten Sumbawa, Drs H Arif M.Si, kepada awak media, Senin (14/12/2020), mengakui permintaan pasar Jepang siap menerima produk rumput laut dari SIKIM Batu Alang tersebut nantinya.

Sebab, rumput laut jenis Cotoni yang terbaik saat ini ada di Sumbawa dengan tingkat kekenyalan, kebersihan dan kejernihannya jauh lebih baik dari daerah lain. 

“Rumput laut Sumbawa relatif tidak tercemar oleh limbah industri, seperti sentra budidaya rumput di Moyo Hilir dan Moyo Utara, tidak ada pabrik disana,” ungkap Haji Arif, sapaan akrab pejabat low profile ini.

Sejauh ini, sambungnya, dua gedung SIKIM  pengelolaan rumput laut bersumber dari DAK  dilengkapi sarana prasarana dan fasilitas penunjangnya siap dioperasikan, baik gedung maupun mesin pengolah rumput laut dan sebagainya.

“Untuk tahun 2021 mendatang diharapkan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) bisa dibangun, sehingga bisa segera dioperasikan,” tukasnya. 

Bahkan, lanjut Haji Arif, sejumlah tenaga ahli, diantaranya Doktor Arif BW dan rekannya yang mengetuai SIKIM itu sudah siap untuk mengoperasikan SIKIM. Namun akibat pandemi Covid-19 dan masih ada usulan pembangunan IPAL untuk 2021 mendatang, sehingga operasionalnya tertunda.

Kendati demikian,  pihaknya telah mengusulkan pembangunan IPAL senilai Rp 1,6 Miliar ke Pemerinta Pusat melalui Kementerian Perdagangan.

“Sejauh ini usulan tersebut sudah mendapat lampu hijau dari pusat dan dijadikan skala prioritas dibangun tahun 2021 mendatang,u” tukasnya.

Diakui Haji Arif, sebelumnya terdapat 20 kelompok usaha keragenan telah mengikuti pelatihan pengolahan rumput laut. Sehingga jika pembangunan IPAL tuntas tahun depan, maka SIKIM segera bisa dioperasikan.

Dikatakan, pangsa pasar domestik maupun internasional terbuka lebar untuk ‘Keragenan’ yakni produk dari olahan rumput laut tersebut.

Kimia Farma misalnya, sudah mengajukan penawaran membeli hasil produk rumput laut ini yang rencananya akan digunakan untuk kapsul obat.

“Belum termasuk permintaan tepung keragenan untuk sejumlah produk makanan dan minuman,” pungkasnya.(KA-01)


Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini