Pembangunan Pabrik Penggilingan Padi Modern Rp 70 Miliar Dimulai

Sebarkan:

Sumbawa Besar, KA.

Pembangunan Modern Rice Milling Plant (MRMP) atau pabrik penggilingan padi modern Sumbawa milik Perum Bulog di Dusun Unter Malang Desa Lape Kecamatan Lape, Sumbawa NTB, sudah dimulai.

Pabrik senilai Rp 70 miliar bersumber dari penyertaan modal negara (PNM) tahun 2020 itu mulai digarap PT Boma Bisma Indra asal Surabaya Jawa Timur selaku kontraktor pelaksana.


Pimpinan Cabang Perum Bulog Sumbawa,  Kurnia Rahmawati STP, ketika dikonfirmasi awak media menyebutkan, pembangunan pabrik penggilingan padi modern tersebut ini sudah dimulai.

“Saat ini kontraktor pelaksana sedang mengerjakan item cut & fill, penggalian serta pengerukan lahan. Kami optimis paling lambat Juni 2021 mendatang proyek tersebut sudah rampung,” ungkap Nia, sapaan akrab pejabat muda low profile ini.

Hingga pertengahan Nopember ini, sambung Nia, pekerjaan lapangan tahap pertama proyek MRMP tersebut, sejauh ini berjalan on the track sesuai schedule yang ditetapkan. Pekerjaan diawali dengan mendirikan direksi kit, pemagaran keliling,  dropping material, alat berat dan tenaga teknis. Sehingga tahapan pekerjaan cut and fill serta pengerukan tanah sedang berjalan.

“Bahkan sample tanah pengerukan yang digunakan sudah dikirim ke laboratorium Surabaya untuk mengatahui apakah sudah sesuai spesifikasi atau tidak,” ujarnya.

Begitu juga, terang Nia, alat berat dan pasokan material dalam keadaan ‘on site’ serta didukung 8 orang tenaga ahli dan belasan tenaga kerja local. Semuanya dalam keadaan siap pakai dimana khusus untuk kegiatan pengerukan tanah untuk pondasi, pihak kontraktor bekerjasama dengan kontraktor lokal.

“Sehingga pemberdayaan lokal dapat berjalan sebagaimana diharapkan. Untuk pondasi MRMP ini ditargetkan tuntas tahun 2020 ini, kemudian dilanjutkan dengan tahapan berikutnya tahun 2021 mendatang,” paparnya.

Diakui Nia, kontrak proyek pembangunan MRMP ini menggunakan sistem “Multi Years” (Tahun Jamak). Sehingga pihaknya optimis paling lambat Juni 2021 mendatang proyek tersebut sudah rampung.

“Soal perizinan sudah tak ada masalah, karena Pemda Sumbawa melalui OPD terkait sangat membantu kami,” tandasnya.

Dikatakan, pembangunan MRMP di Sumbawa ini merupakan satu-satunya pabrik padi modern di NTB. Pabrik akan dilengkapi 4 unit driyer masing-masing memiliki kapasitas 30 ton per hari dan 3 unit SILO dengan kapasitas masing-masing 2.000 ton (total 6.000 ton).

Pabrik tersebut nantinya, diharapkan mampu menyerap gabah/beras dari petani lebih optimal. Perum BULOG dapat langsung membeli gabah petani dalam bentuk Gabah Kering Panen (GKP) sehingga dapat berperan dalam melakukan stabilisasi harga gabah. 

“Kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan semua pihak, khususnya warga Lape yang sangat mendukung pembangunan MRMP. Semoga dapat memberikan dampak positif untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani dan warga setempat juga Kabupaten Sumbawa,” tukasnya.

Sementara itu, Deputi  Project Manager PT Boma Bisma Indra Surabaya Jawa Timur, Yudi Wahyu Purnomo menyebutkan, penandatanganan kontrak pembangunan MRMP di Unter Malang Rp 70 Miliar itu terhitung sejak 29 Agustus 2020 lalu.

Sedangkan action dilapangan sudah dimulai awal Oktober lalu dan hingga saat ini berjalan lancar sesuai schedule.

“Kami optimis paling lambat Juni 2021 mendatang pabrik penggilingan padi modern terbesar di NTB ini sudah rampung dan dapat  dimanfaatkan dengan baik bagi kepentingan masyarakat di daerah ini,” pungkasnya.(KA-01)

 


Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini