Investor Bali Lirik Potensi Sumber Mata Air Sungai Brang Biji

Sebarkan:

 

Sumbawa Besar, KA.

Potensi sumber mata air di Kabupaten Sumbawa tercatat sebanyak 153 titik tersebar pada 7 Daerah Aliran Sungai (DAS). Namun beberapa titik saja yang sudah dikelola untuk   kebutuhan air bersih masyarakat.


“Dari 153 titik tersebut, baru sumber mata air baku Semongkat dan “Ai Ngelar” yang segera dituntaskan pembangunan SPAM Intake-Reservoir plus jaringan pipa sepanjang 8 km sudah dikelola,” ungkap Kadis Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) Sumbawa melalui Kabid Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman Erma Hadi Suryani ST, Kamis (26/11/2020).

Potensi Sumbawa tersebut, sambungnya, ternyata sumber mata air di sungai Brang Biji Sumbawa kini dilirik investor, yakni sebuah perusahaan asal Pulau Dewata Bali.

Investor tersebut telah mengajukan permohonan kepada Pemkab Sumbawa melalui pola Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Dimana penyediaan dan distribusi air bersih layak minum menggunakan teknologi Seawater Reverse Ormosis (SWRO) antara PDAM Batulanteh Sumbawa dengan investor.

“Tawaran KPBU ini tentu kita sambut positif, tentunya harus melalui kajian mendalam, yakni  studi kelayakan potensi sumber mata air di sungai Brang Biji tersebut,” tukasnya. 

Sesuai hasil kordinasi dengan PDAM Batulanteh Sumbawa,  terangnya, maka langkah awal yang bisa ditempuh adalah mengurus Surat Izin Pemakaian Air Baku (SIPA) sungai Brang Biji.


Ditemui terpisah, Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Batulanteh Sumbawa, Juniardi APM, Kom, Kamis (26/11/2020)  mengakui, perusahaan penyedia pengolahan air berbasis membran asal Pulau Bali yakni PT Tiara Cipta Nirwana telah mengajukan penawaran kerjasama menggunakan sistem KPBU.

“Kami menyambut baik rencana ini, tentu harus ada feasibility study soal lokasi dan debit air sungai Brang Biji, termasuk pengurusan SIPA. Ini penting, agar dalam proses kegiatannya memiliki payung hukum yang jelas,” tukasnya.

Dikatakan, pengolahan air menggunakan sistem Membrane Based Technology tentu memerlukan biaya yang cukup besar untuk membangun Infrastruktur sarana prasarana dan fasilitas pendukungnya.

Kedepan, ia berharap penawaran KPBU dari pihak swasta tersebut dapat menunjang pasokan air bersih bagi masyarakat Sumbawa.

“Tentu harus ada kajian cernat dan studi kelayakan, agar potensi sumber mata air di Sungai Brang Biji benar-benar dapat dikelola secara baik sebagaimana yang diharapkan,” pungkasnya.(KA-01)


Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini