Bosan dengan Janji, Warga Marente Alihkan Dukungan ke Jarot-Mokhlis

Sebarkan:

 
Alas, KA.

Merasa bosan dengan janji-janji pemerintah, warga Dusun Marente Loka Desa Marente Kecamatan Alas kini beralih mendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Ir. H Syarafuddin Jarot, MP-Ir H. Mokhlis M.Si, pada pilkada 9 Desember mendatang.

Suparman, warga  Dusun Marente Loka Desa Marente kepada awak media di kediamannya, Rabu (25/11/2020) mengaku sudah bosan dengan  janji-janji pemerintah untuk memperbaiki jalan dari simpangan Desa Marante ke Dusun Marante Loka sepanjang kurang lebih 1,5   Km.

“Sudah puluhan tahun jalan itu masih jalan tanah, kami dijanjikan untuk di aspal tapi sampai hari ini belum juga terealisasi. Termasuk jalan sepanjang 1 Km diatas dusun, masih jalan tanah berbatu,” ungkap Suparman yang sebelumnya simpatisan  salah satu paslon.

Sementara jalan tersebut, sambungnya, sangat dibutuhkan warga untuk menjual hasil bumi ke kota terdekat dan juga akses warga untuk menuju ke kawasan hutan.

“Jalan rusak kami sulit ke  hutan (kebun kopi), kami hanya buruh jika kami tidak ke kebun kami tidak bisa makan. Kami ingin berubah, makanya kami bersama warga lainnya mendukung pak Jarot-Mokhlis,” tukasnya.

Agus Salim, warga Desa Beru Desa Marante mengaku kepincut dengan visi misi dan 15 terobosan paslon Jarot-Mokhlis yang sangat sesuai dengan harapan masyarakat Sumbawa, khususnya Desa Marante. 

Selain pembangunan infrastruktur jalan dan pertanian, sambungnya, ia sangat tertarik dengan terobosan Jarot-Mokhlis untuk memperhatikan nasib GTT/PTT. Selain itu juga paslon Jarot-Mokhlis juga akan memberikan insentif kepada guru ngaji.

“Sebab, selama ini tidak ada pemimpin yang berani mengeluarkan SK kepada GTT/PTT, tapi pak Jarot-Mokhlis jika terpilih langsung mendatangani SK untuk GTT/PTT, termasuk memberikan insentif kepada guru ngaji, ini luar biasa, makanya kami memilih beliau berdua,” tukasnya.

Syahril, mantan Kades Marente menambahkan, potensi sumberdaya alam di desanya itu sangat luar biasa. Kendati demikian, sejauh ini belum bisa dioptimalkan untuk memberikan kesejahteraan untuk warga Marente. Adapun potensi tersebut, yakni pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan (Kopi) dan potensi wisata alam seperti air terjun dan arung jeram.

Potensi pertanian, sebut Syahril, masih belum optimal karena dari 600 hektare lahan yang ada, baru sekitar 100 hektare yang  dialiri irigasi teknis.

“Selebihnya sekitar 500 hektare merupakan lahan tadah hujan, hanya 100 hektare yang bisa  panen tiga kali karena memang sumber air melimpah. Rumah-rumah yang bagus di desa ini bukan dari hasil pertanian, tapi dari hasil merantau ke Arab Saudi,” ungkapnya.

Hanya saja, kata Syahril, sumber air yang melimpah tersebut tidak bisa mengairi 500 hektare lahan tadah hujan. Karenanya, perlu dibangun cek dam, sumur bor dan Bendungan. Pembangunan waduk tersebut diharapkan bisa mengairi sekitar 2.700 hektare lahan di 16 Desa baik di Kecamatan Alas maupun Kecamatan Alas Barat.

“Pembangunan Bendungan sudah kami usulkan di Musrenbang Propinsi tahun 2013 lalu, tapi hingga saat ini belum terealisasi. Begitu juga untuk sektor perkebunan, perikanan dan wisata,” tukasnya.

Karenanya, ia berharap kepada paslon Jarot-Mokhlis jika ditakdirkan menjadi pemimpin Sumbawa bisa mewujudkan apa yang menjadi mimpi besar warga Marente tersebut.

“Bukan sekedar program, kami juga sangat butuh pendampingan dari pemerintah nantinya, sehingga apa yang dihajatkan bisa memenuhi harapan kita semua,  dan tentunya mengurangi angka kemiskinan,” tukasnya.


Nurmawan, mewakili emak-emak Dusun Beru Desa Marante berharap pasangan Jarot-Mokhlis dapat memperhatikan nasib petani di desanya.

“Kami butuh bendungan sehingga bisa menanam 3 kali setahun, selain modal untuk dagang bakulan. Pilihan kami sudah tepat, hampir seratus persen warga memilih beliau,” pungkasnya.(KA-01)


 



Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini