Pabrik Penggilingan Padi Modern Bulog Rp 70 Miliar Dibangun Tahun Ini

Sebarkan:

Sumbawa Besar, KA 

Sempat tertunda cukup lama akibat gagal tender, akhirnya Pemerintah Pusat merealiasikan proyek pembangunan pabrik penggilingan padi modern-Modern Rice Milling Plant  (MRMP) di Dusun Unter Malang Desa Lape Kecamatan Lape, Sumbawa-NTB.

Pabrik modern milik Bulog senilai Rp 70 miliar melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) ini segera dibangun tahun 2020 ini.

Pelaksanaan pekerjaan pembangunan fisik salah satu proyek strategis nasional itu sendiri  dipercayakan kepada kontraktor pemenang tender PT Boma Bisma Indra asal Surabaya Jawa Timur. Terkait hal itu, kegiatan Pre Construction Meeting (PCM) bersama Pemda Sumbawa diwakili Sekda Drs H Hasan Basri, Kabag APP Setda Sumbawa Usman Yusuf SE ME dan OPD terkait lainnya digelar beberapa hari lalu.


Pimpinan Cabang Perum Bulog Sumbawa, Kurnia Rahmawati STP, kepada awak media menyatakan rasa syukur atas dimulainya pembangunan pabrik penggilingan padi modern di Kecamatan Lape itu.

Diakui Nia, sapaan akrabnya, penandatanganan kontrak pekerjaan proyek telah dilaksanakan oleh PT Boma Bisma Indra asal Surabaya Jawa Timur ,  tertanggal 29 Agustus 2020 lalu.  Kegiatan action lapangan dijawalkan dimulai awal Oktober mendatang, dan pembangunan pabrik diharapkan rampung Mei 2021 mendatang.

“Sehingga satu-satunya pabrik penggilingan padi modern dan terbesar di NTB  ini dapat beroperasi dengan baik untuk kepentingan masyarakat di daerah ini,” tukasnya.

Deputi Project Manager PT Boma Bisma Indra Surabaya Jawa Timur  Yudi Wahyu Purnomo, sesuai schedule maka tahap awal dimulai dengan kegiatan pengesetan lokasi dan penyiapan dropping material sambil mengurus sejumlah perizinan yang dibutuhkan.

“Diharapkan action lapangan sudah dimulai awal Oktober mendatang, dengan masa kontrak pekerjaan selama 8 bulan plus masa pemeliharaan, kami optimis sekitar Mei 2021 pembangunan pabrik rampung,” ujarnya.

MRMP tersebut nantinya, sambung Yudi. akan dilengkapi sejumlah sarana dan fasilitas penunjang seperti mesin penggilingan padi modern lengkap, dengan kapasitas daya tampung silo sekitar 2.000 ton. Sedangkan kapasitas daya giling 6.000 ton  per jam dengan beras yang dihasilkan putih dan berkualitas.

“Karena menir padi, butir beras yang patah atau yang coklat dan hitam akan terpisah dengan sendirinya menggunakan teknologi canggih,” tukasnya.

Kabag APP Setda Sumbawa, Usman Yusuf SE. ME, menjelaskan, rapat koordinasi PCM yang dilakukan pihak Bulog dengan Pemda Sumbawa itu terkait pembangunan pabrik pengglingan padi modern di Lape tahun ini.

Dikatakan, pihak Bulog bersama kontraktor pelaksana telah meminta dukungan Pemkab Sumbawa terkait persoalan perizinan yang dibutuhkan termasuk membantu melaksanakan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat.

“Saat sosialisasi, Kamis (17/09) mendapat dukungan dan sambutan positif dari warga setempat,” ungkapnya. 

Bupati Sumbawa, kata Usman, memberikan atensi serta apresiasi terkait pembangunan penggilingan padi modern di Unter Malang tersebut. Bupati telah memerintahkan OPD terkait untuk membantu dan segera menyelesaikan sejumlah perizinan yang dibutuhkan.

“Karena keberadaan pabrik penggilingan padi modern di Sumbawa itu merupakan satu-satunya di NTB yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat didaerah ini,” kata Usman.

Sekda Sumbawa, Drs H Hasan Basri  menyebutkan, dimulainya pembangunan pabrik penggilingan padi modern di Sumbawa itu, diharapkan dapat  memberikan dampak positif dan multiflier effect bagi masyarakat.

“Apalagi kapasitas daya giling sangat besar, maka akan sangat membantu masyarakat, bayangkan kalau sehari sudah berapa, belum lagi ampas, dedak, menir atau sisa butir padi dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Belum lagi penyerapan tenaga kerja lokal, karena itu dukungan masyarakat sangat dibutuhkan agar apa yang menjadi harapan Pemerintah dan masyarakat dapat segera terwujud,” harap Sekda.(KA-01)


Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini