Miliki Harta Rp 28,4 Miliar Haji Jarot Jadi Calon Bupati Terkaya, Ini Tanggapan Partai Gerindra

Sebarkan:

Sumbawa Besar, KA.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengumumkan harta kekayaan para calon kepala daerah  se Indonesia, melalui situs resminya berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) para calon kepala daerah. 

Termasuk harta kekayaan 5 pasangan calon Bupati dan wakil Bupati Sumbawa di Pilkada 9 Desember mendatang. Harta kekayaan paslon tersebut bervariasi dari ratusan juta hingga yang cukup fantastis mencapai puluhan miliar rupiah.

Dari kelima paslon tersebut, Ir. H. Syarafuddin Jarot, MP memiliki harta kekayaan terbanyak yakni sebesar  Rp. 28.455.900.000 sedangkan pasangannya Ir. H Mokhlis, M.Si  sebesar Rp 7.950.500.000.

Disusul paslon Nurdin Ranggabarani SH, MH sebesar Rp. 12.784.976.524--Burhanuddin Jafar Salam, SH MH, sebesar Rp. 9.293.426.707.

Kemudian paslon H.M Husni Djibril sebesar Rp. 10.831.453.302- dan DR H. M Ikhsan sebesar Rp. 9.669.329.331.

Paslon Drs H. Mahmud Abdullah sebesar Rp. 1.761.279.753-Dewi Noviany, SPd MPd, sebesar Rp. 1.852.935.970.

Kemudian paslon Ir. Talifuddin, M.Si sebesar Rp. 982.554.653-Sudirman, SIp sebesar Rp. 11.943.288.313.

Menanggapi harta kekayaan H. Syarafuddin Jarot yang cukup fantastis tersebut, M Faisal Ketua Fraksi Gerindra DPRD Sumbawa mengakui jika harta kekayaan pasangan Jarot-Mokhlis paling banyak diantara paslon yang lain sebagai dilansir di situs resmi KPK RI.

Menurutnya, dari LHKPN dapat dilihat bahwa pasangan Jarot-Mokhlis memiliki harta kekayaan cukup fantastis. Artinya, paslon ini sudah selesai dengan dirinya sendiri.

“Jadi JIka ada takdir dari Allah SWT memenangkan pilkada Sumbawa nanti jadi bupati, maka kecil kemungkinan untuk melakukan korupsi,” tukasnya. 

Jika melihat harta kekayaan paslon tersebut, sambung Faisal, maka keikutsertaan mereka di Pilkada Sumbawa, semata-mata ingin mengabdi untuk Tana dan Tau Samawa. 

“Dengan tagline Sumbawa Maju, tentu pasangan Jarot-Mokhlis ingin  mewujudkan Sumbawa Maju dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Tana Samawa,” ungkap Faisal.

Diakui Faisal, Haji Jarot sudah teruji dengan segudang pengalamannya saat memimpin perusahaan asing, yakni PTNNT sebuah perusaaan tambang emas dan tembaga terbesar kedua di dunia setelah PT Freeport Indonesia.

“Pengalamannya sebagai manajer di perusahaan asing, tentu pak Jarot sangat professional terutama soal pengelolaan anggaran. Apalagi cara menata birokrasi yang baik ini tentu ada di Jarot-Mokhlis. Sebab di perusahaan yang begitu ketat saja sudah mampu, apalagi mengelola birokrasi. Ditambah lagi back ground Jarot dari entrepreneur di perusahaan tentu inilah pemimpin  yang dibutuhkan kedepan,” tukasnya. 

Jika ditakdirkan menjadi pemimpin Sumbawa nantinya, kata Faisal, maka style  dan cara bekerja dalam mengelola birokrasi, tentu dengan cara terukur.

“Artinya bekerja selalu memiliki target untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, kalau bawahannya tidak bisa mengikuti gaya kerja bosnya otomatis akan ditinggal, karena Jarot-Mokhlis itu tipe pekerja," tegas Faisal. 

Melihat kondisi ekonomi yang diambang krisis akibat pandemi covid 19, kata Faisal,  maka konsep kedepannya pasangan Jarot-Mokhlis tentu akan menciptakan lapangan kerja baru dengan mengembangkan kawasan industri baru, yakni sector industri  yang berbasis pada potensi  Kabupaten Sumbawa yakni, bidang pertanian, perikanan dan lain sebagainnya. 

"Yang tidak kalah penting, pak Jarot sudah punya jaringan yang kuat dan jelas di pusat,  untuk kemudian para investor  tersebut diajak berinvestasi di Sumbawa dengan membangun pabrik-pabrik di kawasan industri untuk membangun Sumbawa Maju," pungkasnya.(KA-01)



Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini