Segel Kantor, Puluhan PK Desak Ketua dan Sekretaris Golkar Sumbawa Mundur

Sebarkan:

Sumbawa Besar, KA.
Desakan mundur terhadap Ketua dan Sekretaris DPD II Golkar Sumbawa kembali disuarakan puluhan Pengurus Kecamatan (PK) DPD II Golkar Sumbawa.  Puluhan Kader Partai  berlambang pohon beringin dari 24 kecamatan itu, menggelar aksi  unjuk rasa, Senin (22/07/2020).
Tidak puas berorasi, massa pun menyegel Kantor DPD Golkar Sumbawa di Jalan Guruda Sumbawa Besar itu.
Sebelumnya, massa melakukan longmarch sepanjang ruas jalan di Kota Sumbawa sambil berorasi. Puluhan Ketua PK Golkar  itu mengaku kesal dengan kinerja dari Ketua dan Sekretaris DPD II Golkar Sumbawa.
Korlap aksi, M. Taufik dalam orasinya menyebutkan, semenjak kepemimpinan Ketua dan Sekretaris DPD II Golkar Sumbawa saat ini kondisi Partai Golkar semakin terpuruk.
“Ini  bisa dilihat dari perolehan kursi di DPRD Sumbawa yang semakin lama semakin berkurang,” ungkapnya.
Bukan hanya itu, sambung Ketua PK Golkar Sumbawa ini, juga menyoroti soal penggunaan dana bantuan parpol yang tidak sesuai peruntukannya.
Sejatinya, kata Taufik, bantuan dana parpol diperuntukan untuk pendidikan politik  bagi pengurus PK Partai Golkar. Namun sejauh ini, hal itu tidak pernah diberikan kepada pengurus PK.
“Bantuan dana parpol harusnya diberikan kepada pengurus PK, justru tidak pernah ada. Ketua dan Sekretaris tidak becus memimpin  partai Golkar dan kami minta segera mundur dari jabatannya,” teriak Taufik, disambut yel yel pengunjuk rasa.
Ironisnya,  kata Taufik, selama ini Ketua dan Sekretaris Golkar, tidak pernah berkordinasi dengan pengurus harian dalam mengambil sebuah keputusan penting organisasi bahkan cenderung arogan.
Tidak adanya transparansi dalam mengelola keuangan partai, bahkan cenderung manipulatif. Melakukan manuver dalam perhelatan Musda Partai Golkar NTB dengan memberikan dukungan ganda kepada masing-masing calon ketua DPD I Golkar NTB.
“Beredar rumor di media sosial bahwa ketua dan sekretaris Partai Golkar Kabupaten Sumbawa menerima imbalan materi dari kandidat Ketua DPD I Golkar NTB,” ungkapnya.
Parahnya lagi, pengurus juga menghadiri deklarasi salah satu bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa yang diusung oleh partai lain, padahal SK dari DPP Golkar belum ada.
“Ini telah merusak citra partai dan membuat Partai Golkar semakin terpuruk. Kami minta agar Ketua dan Sekretaris DPD II Golkar Sumbawa untuk turun dari jabatannya,” timpalnya.
Puas beroerasi, puluhan pengurus  PK  itu diterima oleh Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Sumbawa, Lalu, Syahruddin ‘Sandi’.
Diakui Sandi, sapaan akrabnya, sebenarnya yang berwenang menemui massa adalah Ketua dan Sekretaris DPD Golkar Sumbawa. Namun, keduanya masih berada di luar daerah.
Ia  berharap massa jangan bertindak anarkis. Jika memang para kader merasa menderita seperti itu, ia selaku Ketua AMPG Golkar Sumbawa  sangat mendukung aksi tersebut.
“Saya sangat mendukung aksi suadara-saudara, asal jangan bertindak anarkis, karena kantor ini adalah rumah kita semua,” tukasnya.
Abdul Naim, mewakili pengurus DPD Golkar Sumbawa menambahkan dirinya menerima kewenangan dari Ketua DPD II Golkar Sumbawa untuk meneruskan imbauan dari Ketua DPD I Golkar NTB.
“Partai Golkar ingin adanya pembaharuan, namun dalam memperbaiki dan membesarkan Golkar harus ada solidaritas, keterbukaan dan transparansi di dalamnya,” tukas Naim, sapaan akrabnya.
Menurutnya jika Ketua DPD Golkar Sumbawa yang saat ini menjabat ingin diberhentikan, diharapkan para kader bersurat dan disampaikan kepada Golkar. Sebab, ada mekanisme jika kader ingin melakukan pergantian. Sesuai dengan ADRT Golkar. Sebab, yang bisa mengambil sikap adalah pengurus yang setingkat lebih tinggi.
"Kalau ingin memberhentikan Ketua DPD II Golkar, maka harus bersurat kepada Ketua DPD I Golkar NTB. Karena yang berwenang adalah pengurus yang berada setingkat lebih tinggi," cetusnya.
Naim menegaskan, sebagai wakil DPD II Golkar ia siap untuk menerima surat yang berisikan aspirasi para kader tersebut dan menyampaikannya kepada DPD Golkar NTB.
Perwakilan massa kemudian menyerahkan surat tuntutan mereka kepada Naim. Namun, massa tetap bersikeras ingin bertemu dengan Ketua dan Sekretaris DPD Golkar Sumbawa. Karena tidak ada, massa hendak menyegel kantor tersebut.
Salah satu pengurus PK bahkan berhasil menerobos masuk kantor yang dikawal puluhan petugas Polres Sumbawa itu seraya berteriak agar sejumlah pegawai Sekretariat yang masih berada di dalam kantor tersebut segera keluar dari ruangan karena akan dilakukan penyegelan.
Melihat hal itu, Ketua AMPG Golkar Sumbawa, L. Syahruddin kembali mengatakan, apa yang menjadi harapan massa, tentunya akan dirundingkan dengan pengurus lainnya. Jika para kader hendak menyegel kantor, hal itu dipersilakan. Sambil menunggu hasil perundingan dengan para pengurus.
Tanpa dikomando, puluhan massa PK Golkar tersebut langsung menutup pintu utama dan menguncinya. Mereka memasang poster dan spanduk serta ‘police line’ di pintu utama dan terakhir  di pintu Gerbang masuk. Setelah itu, massa PK pun membubarkan diri.(KA-01)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini