Kenakan 'Sapu', Batur Lombok Sambangi Kediaman Bupati

Sebarkan:

Taliwang, KA.
Seratusan warga sejak selepas Isya sudah berkumpul di Areal Central kediaman Bupati Sumbawa Barat, Rabu malam (1/07). Mereka datang untuk berkunjung sekaligus bersilaturrahmi. Tidak ada sorak sorai layaknya kampanye seperti yang dituduhkan kebanyakan orang.
" Tidak ada yang bisa melarang ketika warga ingin bertemu dengan pemimpinnya. Kami datang atas keinginan sendiri, ingin bertemu, berdialog sekaligus bersilaturrahmi," ungkap salah seorang perwakilan warga.
Seratusan warga yang datang itu adalah warga Kecamatan Maluk, Warga Kecamatan Poto Tano, Perwakilan Umat Hindu, dan Ikatan Keluarga Lombok (IKL). Menariknya, Batur Lombok yang datang tersebut dikepalanya terikat kain khas Lombok yang dikenal dengan nama "Sapu".
Sesaat setelah mereka dipersilahkan duduk, Bupati Sumbawa Barat, DR. Ir. H. W Musyafirin, MM datang menemui. Masing-masing perwakilan warga dipersilahkan memperkenalkan diri hingga kemudian dialog dilangsungkan.
Dalam dialog yang penuh keakraban itu,  perwakilan warga menyampaikan harapan dan keluh kesahnya. Sebut saja soal kebutuhan mereka akan bantuan alat pertanian (Alsintan),  soal tempat ibadah mereka yang perlu perbaikan pasca diterjang gempa waktu lalu, hingga soal perekonomian mereka yang belum stabil akibat dampak Covid-19.
" Kunjungan dan silaturrahmi ini memiliki makna tersendiri bagi saya selaku pimpinan daerah.  Kebersamaan memang harus terus dijaga tanpa ada sekat didalamnya.
Ibarat filosofi sapu lidi, kalau satu dia akan patah, tapi sudah banyak, siapapun tidak akan bisa mematahkannya. Jadi, tanpa kebersamaan itu daerah tidak akan maju," ungkap Bupati mengawali dialognya.
Bupati menerangkan, ada sejumlah program yang digulirkan di sektor pertanian ini. Diantaranya program Bariri Alsintan dan Bariri Tani.
Untuk Bariri Alsintan, bantuan yang diberikan berupa alat-alat pertanian seperti hand tractor, mesin pompa air, pemotong padi dan sebagainya.
" Semua bantuan itu sudah mulai disalurkan sejak tahun 2016 lalu. Selain juga ada program ansuransi bagi lahan pertanian yang mengalami kegagalan panen," ungkapnya.
Sementara untuk bantuan sosial terkait dampak pandemi Covid-19, Bupati menyatakan telah menyalurkan program jaring pengaman sosial (JPS) Pariri bagi sedikitnya 10.325 keluarga.
" Jumlah itu terdiri dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) murni JPS Pariri sebanyak 2. 875 KK, KPM penerima JPS Gemilang NTB 2.535 KK dan penerima Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebanyak 4.915 KK," sebutnya.
Bupati juga menyentil dan menjelaskan secara terperinci tentang kehidupan normal baru. Ia mengajak kepada seluruh warga agar selalu mengikuti instruksi Pemerintah dan mentaati protokol kesehatan.
" New normal adalah cara atau aturan kehidupan menuju normal kembali seperti sedia kala namun tetap mengikuti dan menerapkan protokol kesehatan.New normal adalah kebijakan membuka kembali aktivitas ekonomi, sosial dan kegiatan publik secara terbatas dengan menggunakan standar kesehatan. Termasuk  upaya menyelamatkan hidup warga dan menjaga agar pemerintah tetap bisa berdaya menjalankan fungsinya," demikian Bupati. (KA-02)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini