'Ada Cinta' Dikunjungan dan Silaturrahmi IKBD
Taliwang, KA.
Sambutan Bupati Sumbawa Barat, DR. Ir. H.W Musyafirin, MM
begitu hangat malam itu. Sebaris syair dilontarkan, 'ada cinta disini". Sesaat sebelum warga dipersilahkan duduk diatas karpet merah panjang.
Itu terjadi Kamis malam (2/07) kemarin. Di acara kunjungan silaturrahmi sekaligus penyerahan cinderamata berupa lukisan diri Bupati dan Selendang Khas Bima/Dompu atas bertambahnya usia (57 Tahun, red) oleh Ikatan Keluarga Bima Dompu (IKBD) Sumbawa Barat, di area Central kediaman Bupati, Jl. Lintas Taliwang-Jereweh.
Cuaca malam itu cukup dingin. H Firin mengingat, dulu, 4 tahun silam IKBD juga pernah datang. Duduk ditempat yang sama. Berdialog penuh kebersamaan dalam suguhan minum dan hidangan sederhana.
" Keluarga seperjuangan. Dulu dan kini tetap ada dihati," ucap Bupati.
Dalam dan penuh makna, begitu kira-kira warga memaknai sepenggal syair itu.
Hening sesaat. Nampak mata sembab seorang ibu disudut kanan area Central. Seperti memahami bahasa cinta seorang pemimpin itu menandakan dia memiliki komitmen, pengertian, jujur dan bertanggunghawab.
" Lanjutkan pembangunan, kami mendukung Bapak," teriak ibu itu tiba-tiba, menumpahkan keharuan.
Perkembangan H. Firin menjelang Pilkada ini memang mengundang ribuan mata untuk mengawasi setiap gerak dan langkahnya. Tak terkecuali Bawaslu dan pihak pengawas lainnya.
Ia semakin menjadi populer. Setiap pemberitaannya di media massa, menjadi pembahasan pro dan kontra. Dia semakin menjadi 'luar biasa' saat pemberitaannya soal program-program daerah diseret ke media sosial untuk dibahas bahkan di Bully. Dinilai tidak merakyat bahkan dianggap gagal dalam setiap program yang digulirkan. Oleh yang benci maupun yang senang.
Banyak hal yang disampaikan malam itu. Mulai dari kemungkinan dirinya akan melawan kotak kosong di Pilkada, soal kehidupan baru (New Normal) pasca pandemi Covid-19, soal program pembangunan yang kembali akan dipertajam hingga ke soal partai Nasdem yang masih dalam posisi mengambang.
Ia juga meluruskan soal berselewerannya isu, bahwa dirinya telah melakukan manuver politik dengan memborong Partai Politik (Parpol).
Menurutnya, tidak ada istilah “borong” partai dalam politik mengingat seluruh kandidat bakal calon Bupati dan Wakil Bupati memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam mendapatkan simpati dan dukungan partai.
“Tidak ada istilah “borong” partai. Karena sebelum partai menentukan dukungan, mereka terlebih dahulu melakukan pembahasan dan rapat internal serta survey ke masyarakat untuk mengetahui elektabilitas dan popularitas masing-masing kandidat sebelum menentukan dukungan,” katanya.
Jadi, seluruh kandidat memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan dukungan. Hanya bagaimana masing-masing kandidat melakukan pendekatan dan lobi politik dengan partai untuk mengusung dalam Pilkada, dan yang lebih penting adalah visi misi yang diusung harus juga sejalan dengan partai politik.
“ Perlu juga diingat, Partai politik itukan ingin mendukung dan mengusung calon yang memiliki kemungkinan menang besar. Tidak mungkin Partai Politik akan bertaruh mendukung Bacalon yang memiliki kemungkinan kecil untuk menang,” jelasnya.
Tak terasa waktu pun terus berjalan, tibalah saatnya H. Firin menutup pembicaraannya. Ia berharap, ditahapan Pilkada yang sudah berjalan ini, masyarakat harus senantiasa dapat menjaga stabilitas Kamtibmas tetap kondusif.
" Walaupun Pilkada itu panas, kondusifitas daerah harus tetap terjaga. Jangan buat penekanan apa-apa. Utamakan kesopanan, santun dan ramah," demikian Bupati. (KA-02)