Sumbawa Besar, KA.
Menyusul keluhan petani di Kecamatan Lunyuk terkait rendahnya harga beli gabah di lapangan, mendapat respon dari Perum Bulog Sub Divre Sumbawa. Dimana dalam waktu segera turun ke Lunyuk untuk melihat langsung kondisi gabah petani.
Kepala Perum Bulog Sub Divre Sumbawa Kurnia Rahmawati mengungkapkan, turun lapangan ini dilakukan jika situasi dan kondisi memungkinkan, mengingat Kecamatan Lunyuk yang sudah dilakukan karantina wilayah terbatas.
Meski begitu, pihaknya memperkirakan persoalan yang terjadi di Kecamatan Lunyuk terkait harga gabah ini kondisinya sama dengan di KSB beberapa waktu lalu. Dimana petani melakukan panen lebih awal, sehingga kualitas dibawah HPP.
‘’Sama seperti halnya di Lunyuk, kemungkinan sama dengan KSB, jadi memang panennya lebih awal. Jadi kualitasnnya di luar HPP. Kami survei yang di KSB itu kadar airnya mencapai 30 sampai 32 persen. Jadi sangat jauh dari ketentuan yang ada,’’ ujarnya.
Untuk itu kepada para petani pihaknya mengimbau agar jangan panik, artnya tidak melakukan panen lebih awal. Karena hal itu bisa berpengaruh terhadap hasil yang dicapai.
‘’Kualitas yang dihasilkan sangat menurun (Kalau panen awal). Kemarin salah satu contohnya, ada yang panen muda sekali, hijaunya banyak, ketika hijaunya belum kering, jadi lembek ketika dikeringkan pun. Kalau digiling ulang tidak menghasilkan kayak dedak. Jadi memang tidak bagus kualitasnya. Kemarin juga kita edukasi kepada petani bahwa mereka menyadari bahwa panennya lebih awal. Seharusnya 7 sampai 10 hari ke depan. Tapi mungkin pengennya harga tinggi sehingga mendahului waktu panen. Tapi dibeberpa tempat karena faktor hama. Sementara untuk mitra, diharapkan kepada mitra untuk melakukan pemebelian sesuai HPP dengan catatan kualitas yang sesuai,’’ pungkasnya. (KA-01)