Hoax, Isu Pasar Kerato Ditutup Akibat Wabah Corona

Sebarkan:

Sumbawa Besar, KA.
Isu penutupan Pasar Kerato akibat wabah virus korona  yang beredar dan meresahkan masyarakat dan sejumlah pedagang belakangan hanyalah hoax semata.
Isu  yang membuat pedagang dan masyarakat resah kerena tidak bisa lagi berjualan dan masyarakat tidak bisa lagi berbelanja tersebut tegas dibantah Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda)  Sumbawa.
Kepala Bapenda Sumbawa, Jannatulfalah, S.AP yang ditemui di sela-sela kesibukannya membantah isu tersebut.
“Tidak benar Pasar Kerato akan ditutup, karena Pasar Kerato ini merupakan salah satu benteng kebutuhan pangan masyarakat,” ujarnya.
Disampaikan, pihaknya bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa memang akan melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah titik di area Pasar Kerato. Hal ini sebagai tindakan preventif untuk mencegah penyebaran virus corona yang saat ini skala penyebarannya begitu massif, dan bukan tidak mungkin terjadi di Sumbawa.
Oleh karena itu, pihaknya merasa perlu melakukan tindakan preventif melalui kegiatan pembersihan dan penyemprotan disinfektan. Namun menurutnya kegiatan tersebut tidak akan mengganggu aktivitas pasar karena akan dilakukan pada saat pengunjung pasar sudah mulai sepi.
Ditanyakan mengenai kepastian waktu relokasi pedagang Pasar Kerato ke Pasar Seketeng, Kepala Bapenda menargetkan dalam tahun ini.
“Insya Allah dalam tahun ini, setelah infrastruktur Pasar Seketeng siap, Bupati juga sudah meresmikan, dan persyaratan-persyaratan lainnya sudah dipenuhi, pedagang Pasar Kerato bisa dipindahkan ke Pasar Seketeng,” pungkasnya.
Pantauan media ini, Rabu pagi (18/03/2020) aktifitas di Pasar Seketeng masih seperti biasanya, sejumlah pedagang tetap berjualan seperti biasannya. Begitu juga pembeli nampak ramai seperti biasanya.
"Memang informasi yang saya dapat Pasar Kerato mau di semprot disenfektan untuk mencegah virus corona," ungkap Mawi, seorang pembeli.(KA-01)
 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini