BNI Sumbawa Siap Tangani Nasabah Korban Skimming

Sebarkan:

Sumbawa Besar, KA.
Pada hari Minggu (8/3/20) telah terjadi tindakan kejahatan pencurian dana nasabah BNI dengan modus skimming.
Hingga Senin ini, BNI telah menerima pengaduan 76 nasabah dengan jumlah kecurian variatif.
Terkait hal ini, Pemimpin Cabang BNI Sumbawa I Putu Astrawan menegaskan bahwa nasabah BNI Sumbawa tidak perlu khawatir. Tetap tenang. Karena BNI Cabang Sumbawa akan menhandle semua nasabah korban skimming.
"Hanya berikan kami waktu untuk melakukan investigasi. Apakah transaksi yang terjadi terjadi akibat skimming atau bukan. Kalau benar karena Skimming, pasti kami ganti," ujarnya kepada wartawan di Sumbawa, Senin (9/3/20)
Menurutnya, Kasus pencurian uang nasabah dengan modus skimming ini bisa terjadi di lembaga keuangan mana saja. Tidak terkecuali BNI. Hal ini dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Atas kejadian ini, pihak BNI tetap bekerjasama dengan pihak yang berwajib untuk mengungkap jaringan pelaku kejahatan perbankan ini.
 "Begitu ada kejadian, kami langsung melaporkan ke BNI pusat, untuk dilakukan penelitian," ujarnya.
Iwan menjelaskan, bahwa kejahatan skimming bisa terjadi jika si pelaku mengetahui data yang ada pada ATM kita. Berbagai cara mereka lakukan. Termasuk dengan memasang kamera kecil tersembunyi.
Untuk itu, untuk mengantisipasi kejadian serupa, Iwan mengimbau kepada nasabah pemegang kartu ATM, untuk secara berkala mengganti 6 digit nomor PIN ATM, selalu waspada dalam melakukan transaksi di mesin ATM bank manapun, serta mengamankan PIN ATM dalam proses transaksi dengan menutup tangan pada saat memasukkan PIN di mesin ATM. Selain itu, Iwan juga menyarankan agar mengganti ATM dari magnetik ke chip.
Sebenarnya, dari pihak BNI Sumbawa sendiri, untuk mengantisipasi kejahatan skimming ini, sudah melakukan patroli rutin. Patroli dilakukan secara berkala oleh petugas BNI.
Dalam patroli ini, petugas yang turun akan memantau aktifitas orang di dalam ATM, juga memeriksa mesin. "Apakah ada sesuatu yang aneh di dalam mesin. Apakah ada aktifitas yang mencurigakan dari orang dalam ruang ATM. Itu yang kita pantau," pungkasnya.(KA-01)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini