Mataram, KA.
Fakultas Kedokteran Universitas Mataram (FK Unram) menggelar Seminar “Pemantauan Merkuri sebagai Penguatan Komitmen Implementasi Konvensi Minamata di Indonesia” pada hari Rabu, 14 Juni 2023 bertempat di Auditorium dr. Yunita Sabrina, FK Unram.
Dalam acara seminar tersebut juga dilakukan serah terima hibah peralatan Tekran Series 2700 Automated Methyl Mercury Analyzer dari PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) kepada Unram. Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Senior Manager Social Impact PT AMNT, Aji Suryanto kepada Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi Unram, Prof. Akmaluddin, S.T., M.Sc.(Eng.), Ph.D. Serta penandatanganan perpanjangan kerja sama FK Unram dengan Nexus3 Foundation.
Prof. Akmaluddin mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada PT AMNT dan berharap peralatan yang dihibahkan dapat bermanfaat bagi pemerintah daerah NTB, masyarakat, dan para peneliti di Unram.
“Unram berkomitmen untuk memberdayakan lokasi bekas pertambangan yang ada di NTB. Jadi alat ini gunanya untuk mendeteksi merkuri di wilayah itu, karena merkuri kan sangat berbahaya,” jelas Wakil Rektor Bidang IV Unram.
Aji Suryanto selaku Senior Manager Social Impact PT AMNT mengatakan jika pengadaan alat Mercury Analyzer membutuhkan waktu yang cukup lama, yakni lebih dari satu tahun. Karena peralatannya memang cukup sulit didapatkan dan dirangkai. Namun, bisa tercapai dengan kerja keras bersama tim dari FK Unram untuk merealisasikan alat tersebut.
“Mewakili perusahaan ini merupakan kebanggaan bisa memberikan sesuatu yang berbeda, warisan yang terbaik bagi Indonesia. Warisan yang bisa memenuhi harapan banyak pihak untuk menjadikan kawasan NTB ini bebas merkuri,” ungkap Aji.
Seminar yang dilaksanakan secara hybrid, daring dan luring itu mengundang beberapa narasumber sebagai pemateri. Yang pertama dari PSLB3 KLHK; DLH Provinsi Nusa Tenggara Barat; dr. Ardiana Ekawanti dari FK Unram; Prof. Suwardji dari Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Unram; Dr. Ir. Dwina Rosmini, M.S. selaku Ketua Pusat Studi Lingkungan Hidup Institut Teknologi Bandung; dan Jorina Waworuntu selaku Environmental Department Manager PT AMNT.(KA-04)