Sumbawa Besar, KA.
Pemerintah Kabupaten Sumbawa kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan layanan kesehatan hingga ke wilayah terpencil.
Bertempat di Halaman Kantor Bupati Sumbawa, Jum'at pagi (20/6), Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, MP secara resmi menyerahkan dua unit ambulans medan berat kepada UPT Puskesmas Kecamatan Ropang dan Kecamatan Orong Telu.
Ambulans yang diserahkan ini merupakan jenis ambulans dengan sistem penggerak empat roda (4x4), yang dirancang khusus untuk menjangkau daerah-daerah dengan kondisi jalan rusak, berlumpur, dan berbukit seperti Ropang dan Orong Telu.
Penyerahan dilakukan langsung oleh Bupati H. Jarot, didampingi Kepala Dinas Kesehatan, Junaedi, S.Si., Apt., M.Si, kepada masing-masing Kepala UPT Puskesmas. Kegiatan ini turut disaksikan oleh Camat Ropang dan Camat Orong Telu, serta jajaran pejabat lingkup Setda Kabupaten Sumbawa seperti Asisten Pemerintahan dan Kesra, Asisten Administrasi Umum, Staf Ahli, Kasat Pol PP, Sekretaris Dinas Kominfotik, para Kabag, dan para ASN lainnya.
Dua unit ambulans tersebut berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2025 dengan total anggaran Rp 1,6 miliar. Pengadaan ini akan disusul oleh tiga unit ambulans tambahan melalui Dana Alokasi Umum (DAU) yang kini sedang dalam proses penyusunan dokumen pengadaan.
“Total ada lima unit ambulans yang akan kita distribusikan tahun ini, khusus untuk wilayah-wilayah dengan medan ekstrem. Kita ingin memastikan bahwa semua warga, di mana pun berada, tetap mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai,” ujar Bupati Jarot.
Namun Bupati juga menyoroti kendala besar yang masih dihadapi masyarakat di wilayah terpencil, yaitu buruknya kondisi infrastruktur jalan. Ia menyebut secara rinci kondisi jalan yang rusak parah di wilayah selatan dan pegunungan Kabupaten Sumbawa.
“Ruas Batudulang - Punik, Tepal - Tangkampulit, hingga Tangkampulit - Baturotok kondisinya sangat memprihatinkan. Jalan dari Baturotok ke Bao Desa dan Kelawis berlumpur, dan yang pernah diaspal seperti ruas Kelawis - Sebeok kini aspalnya sudah hilang,” jelasnya.
Bahkan, lanjut Bupati, karena buruknya akses, warga di sejumlah desa seperti Batulanteh dan Orong Telu hanya bisa berbelanja kebutuhan pokok sekali dalam enam bulan.
“Diperlukan anggaran sekitar Rp 380 miliar untuk membenahi seluruh ruas jalan lingkar selatan ini. Ini tantangan besar, tapi tidak bisa kita abaikan. Kita akan perjuangkan secara bertahap,” tegasnya.
Melalui pengadaan ambulans ini, Bupati Jarot berharap pelayanan kesehatan di daerah sulit semakin membaik, meski diakui bahwa upaya membangun akses jalan yang layak masih menjadi pekerjaan besar yang menanti perhatian semua pihak.(KA-01)