Penulis: Muh Larangga Arafat
Mahasiswa Prodi Ilmu Pemerintahan Universitas Teknologi Sumbawa
Mahasiswa program Ilmu Pemerintahan Universitas Teknologi Sumbawa diantaranya, Muh Larangga Arafat, bersama timnya melaksanakan kegiatan dokumentasi acara adat dan budaya Maulid Nabi Muhammad SAW di Desa Leseng, Kecamatan Moyo Hulu.
Kegiatan ini merupakan program kerja individu anggota Tim Kuliah Kerja Nyata dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Batch IX Universitas Teknologi Sumbawa.
Maulid Nabi Muhammad Saw, sebuah perayaan yang sangat spesial bagi umat Islam, ditandai dengan berbagai tradisi unik dan meriah di berbagai wilayah di Indonesia. Di Desa Leseng, Kabupaten Sumbawa, provinsi Nusa Tenggara Barat, perayaan Maulid Nabi memiliki daya tarik tersendiri karena mencerminkan kebudayaan dan keislaman masyarakat setempat.
Di Sumbawa, perayaan Maulid Nabi sering disebut dengan istilah "Munit". Tradisi ini sangat dinamis dan melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk dari segi ekonomi, sosial, dan spiritual.
Kegiatan Munit ini dilaksanakan pada hari Minggu, 20 Oktober 2024 di Masjid Desa Leseng. Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) mulai menyiapkan lokasi pada sehari sebelumnya bersama masyarakat. Kegiatan akan dengan pembacaan Al-Qur'an dan sholawat serta doa bersama sebagai bentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW. Dan juga ada tausiah tentang kehidupan dan akhlak Nabi Muhammad SAW. Ceramah ini bertujuan untuk mengingatkan umat tentang pentingnya meneladani sifat-sifat mulia Nabi dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu simbol penting dalam tradisi Munit di Sumbawa adalah "kemang male" atau bunga male. Kemang Male merupakan hiasan berbentuk bunga yang terbuat dari bambu dengan dekorasi warna-warni. Biasanya, kemang male diisi telur atau uang yang dibungkus plastik bening. Setelah acara, kemang male dibagikan kepada jemaah masjid sebagai bentuk kebersamaan dan saling berbagi antara masyarakat.
Tradisi Munit ini berfungsi untuk menumbuhkan motivasi bagi masyarakat untuk meningkatkan iman kepada Allah SWT melalui kisah kehidupan Nabi Muhammad SAW yang merupakan suri teladan bagi umat manusia di muka bumi. Melalui tradisi-tradisi unik ini, masyarakat Sumbawa tidak hanya merayakannya sebagai hari spesial tapi juga memperkuat ikatan sosial dan budaya lokal
Perayaan Munit di Desa Leseng bukan saja sebagai ritual agama namun juga sebagai momen penting untuk mempererat hubungan persaudaraan dan memperkuat nilai-nilai keislaman. Dengan memahami dan menghargai tradisi-tradisi tersebut, kita turut melestarikan warisan leluhur yang tak ternilai. Semoga perayaan-perayaan ini terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi generasi masa depan. Artikel ini ditulis untuk memberikan gambaran tentang betapa unik dan meriahnya perayaan Maulid Nabi di Desa Leseng, serta mencerminkan kebudayaan dan keislaman masyarakatnya.(**)