BMKG Kembali Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Wilayah NTB 05-11 April

Sebarkan:

Lombok Tengah, KA.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini potensi terjadinya cuaca ekstrim di sejumlah wilayah di Indonesia termasuk NTB.

Kepala Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) Lombok, Satria Topan Primadi, S.Si, dalam siaran Persnya, Jumat (05/04/2024), menyebutkan, aalisis kondisi dinamika atmosfer menunjukkan aktifnya beberapa fenomena yang mendukung pembentukan awan hujan yang cukup intensif dalam beberapa waktu ke depan.

Hal itu  berdasarkan pemantauan Monitoring TCWC  Jakarta terdapat adanya Bibit Siklon Tropis 96S di Samudra Hindia selatan Pulau Sumba dengan pusat sirkulasinya berada pada posisi sekitar 10.8 °LS 119.3 °BT dengan kecepatan angin maksimum 15 –20 knots (28- 37 km/jam), angin 20 knot terutama terpantau d sebelah selatan sistem dengan tekanan udara minimum 1006 hPa. 

Menurut Pemantauan TCWC Jakarta potens Bibit Siklon tropis 96S menjadi siklon tropis dalam 24- 48 jam ke depan berpeluang rendah menjadi siklon tropis, sedangkan dalam 48 -72 jam ke depan berpeluang rendah sedang-tinggi menjadi siklon tropis dengan arah gera ke arah barat daya selatan menjauhi wilayah Indonesia. (b) Kondisi atmosfer juga menunjukkan aktifnya fenomena gelombang atmosfer Ekuatorial Rossby yang mendukung pembentukan awan hujan yang cukup intensif dalam beberapa waktu ke depan di wilayah NTB," terangnya.

Menurutnya, berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan INTENSITAS SEDANG- LEBAT yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang untuk periode 05 s.d 11 April 2024 di wilayah se bagai berikut: Kota Mataram, Kab. Lombok Utara, Kab. Lombok Barat, Kab. Lombok Tengah, Kab. Lombok Timur, Kab. Sumbawa, Kab.Sumbawa Barat, Kab. Bima, Kota Bima, dan Dompu pada pagi hingga dini hari.

Sementara itu, terang Satria, potensi gelombang tingg di wilayah perairan NTB pada tanggal 05 s.d 10 April 2024 yaitu sebagai berikut:

a. Kategori Tinggi Gelombang Sedang 1.25 -2.5 m: Selat Lombok bagian Selatan, Selat Alas bagian Selatan,dan Selat Sape bagian Selatan.

b. Kategori Tinggi Gelombang Tinggi 2.5 - 4.0 m: Samudera Hindia Selatan NTB.

Karenanya, ia berharap pihak pihak terkait untuk memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi Peningkatan Curah hujan..

Selain itu,  melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.

Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang.

Menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, pohon tumbang, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi.

Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkat untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometeorologi,

Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail un:uk tiap kecamatan di seluruh wilayah NTB.

"Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi diharapkan terus memantau perkembangan cuaca terkini melalui website: http://cuaca.ntb.bmkg.go.id, instagram: @infocuaca_ntb, facebook: infocuacantb, dan twitter:@infocuacantb," pungkasnya.(KA-03)



Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini