AMAN Sumbawa Terus Dorong Lahirnya Badan Usaha Milik Masyarakat Adat

Sebarkan:

Sumbawa Besar, KA.

Pengurus Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kabupaten Sumbawa melakukan inisiasi memformat pola pola perjuangan organisasi.

Salah satunya, saat ini yakni mendorong lahirnya Badan Usaha Milik Masyarakat Adat (BUMMA) di Kabupaten Sumbawa.

Adapun lokasi tersebut, seperti Pusu, Riu, Ponan,  Ponto, Cek Bocek, Pekasa, Kanar, Tatar, Talonang, Rebu Payung, Payung Jolo.

Jasardi Gubawan, selaku PJ Program tersebut, dalam keterangan Persnya, menjelaskan, sebanyak 11  lokasi yang menjadi intervensi AMAN Sumbawa terkait program tersebut.

Seperti sosialisasi hari ini Jumat (25/02/2022) di Komunitas Adat Ponan. Begitu juga sebelumnya sosialisasi di Komunitas Adat Pusu (22/02/2022) dan di Riu (23/02/2022).

"Sosialiasasi ini terus berlanjut di wilayah kerja AMAN Sumbawa. Program ini adalah berkat kerjasama AMAN Sumbawa dengan voice global," ungkap Jazardi Gunawan.

Sementara itu, Hatta Jamal selaku ketua Damanda Sumbawa yang juga sesepuh adat Ponan menyambut baik kegiatan tersebut.

"Sebab, hal ini sebagai jalan utama dalam memberikan pemberdayaan masyarakat adat," cetusnya, saat membuka kegiatan sosialisasi di Komunitas Adat Ponan.

Dr. Ahmad Yamin, selaku Fasilitator kegiatan mengatakan bahwa kegiatan tersebut berproses selama 24 bulan atau 2 tahun lamanya, mulai  tahap sosiaslisasi, workhsop sampai ke akhir nanti strategi pemasaran dan bagi hasil bagi masyarakat adat itu sendiri. 

Ia berharap program sosialisasi ini dapat disambut baik oleh semua Komunitas Adat Ponan baik yang hadir hari ini maupun yang tidak sempat hadir. 

Setelah sosialisasi hari ini, akan terus berproses pada tahap workshop kedepannya. Dalam workshop nantinya ada berapa hal yang akan disepakati, pertama nama Bummanya, kedua kepengurusannya dan terakhir memilih produk unggulan satu saja dari sebagian banyak produk yang ada di setiap komunitas adat.

"Termasuk Ponan ini, Seperti disini banyak tenun, songket, kre alang. Atau kita bisa bergeser ke produk unggulan lainnya," tukasnya.

Ditemui terpisah, Febriyan Anindita, selaku Field Officer Program,  mengatakan, sejauh ini pihaknya terus mencari strategi untuk hasil roduk unggulan masyarakat adat nantinya.

Melalui  program voice ini salah  satu jalan keluar juga membantu masyarakat adat lewat skema layanan pemberdayaan, yang fokus pada pemberdayaan perempuan adat lewat Bumma tersebut.bKedepan Bumma ini dikelola oleh perempuan adat itu sendiri. 

"Sama semua tidak ada bedanya nanti baik Bumma di komunitas adat Ponan maupun di kom adat Pusu dan Riu nanti. Saat ini kami memastikan dulu semua proses di tahap awal ini berjalan dengan baik," ungkap Advokat muda ini.

"Saat ini sudah berapa lokasi kami sosialisasikan dan sudah beberapa tenaga fasilitator juga seperti di Pusu dan Riu ada bung Aminuddin dan dibantu oleh teman-teman lainnya,"  imbuhnya.

Febryan menyatakan rasa syukurnya semua kegiatan tersebut berjalan baik sesuai harapan, kendati banyak menuai tantangan terutama akses jalan dan jaringan komunikasi. 

"Namun semua tantangan itu tidak menyurutkan kami selaku pengelola program. Kami terus berproses ke semua lokasi. Saat ini masih fokus pada kegiatan sosialisasi sesuai agenda dalam program kami. Mohon doa dan dukungan rekan-rekan semua, agar semua proses berjalan aman dan lancar," pungkasnya.( KA-01)



 .

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini