Sumbawa Besar, KA.
Vanilli, tanaman yang dimanfaatkan serbuk dari buah sebagai bahan tambahan aroma untuk masakan ini kian menjanjikan rupiahh. Mendapat julukan “Emas Hijau” karena memiliki nilai jual tinggi, komoditas ini memiliki nama latin Vanilla planifolia.
IBP Raka Ariana, Kepala Karantina Pertanian Sumbawa mengungkapkan Pulau Sumbawa merupakan salah satu potensi sentra pengembangan budidaya vanili untuk Wilayah Nusa Tenggara Barat, selain ketersedian lahan yang cukup luas dan agroklimat yang cocok dalam pengembanganya.
“Hal ini terbukti beberapa waktu lalu kami melakukan pendampingan pada beberapa kelompok tani vanili di wilayah Kabupaten Bima, Kabupaten Dompu dan Sekarang di Kabupaten Sumbawa,” terang Raka.
"Harga yang tinggi di pasar internasional atau ekspor, menjadi penyemangat bagi petani untuk lebih berproduktif, berdaya saing memenuhi kebutuhan pasar global dengan kualitas terbaik, " imbuh Raka.
Seolah tidak ingin kalah dengan vanili dari Pulau Lombok yang telah merambah ekspor, Senin (18/09) Karantina Pertanian Sumbawa mengadakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimteks) tentang budidaya vanili organik.
Mengadirkan narasumber Ari Naung dari Karantina Mataram, Mohit eksportir vanili dan Supiandi dari Bank Indonesia, Bimteks ini mengambil tema “Vanili Organik Sumbawa Berstandar Dunia”
Pada Kegiatan Bimteks tersebut para petani diajak praktek langsung dilapangan, tentang tata cara budidaya vanili secara organik agar ilmu yang didapat lebih maskimal.(KA-04)