DKP Bantu Mantan Nelayan Pengebom Ikan di Sumbawa

Sebarkan:

Sumbawa Besar, KA.
Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi NTB bersama DKP Sumbawa, tahun ini bakal menyalurkan bantuan bagi mantan nelayan pengebom ikan di Dusun Prajak Desa Batu Bangka Kecamatan Moyo Hilir.
“Program pembinaan nelayan pada tahun 2020 ini diperuntukkan khusus bagi puluhan nelayan dan mantan nelayan pengebom ikan di Dusun Prajak Moyo Hilir,” ungkap Kabid Pengendalian Usaha Perikanan DKP Sumbawa Zulkifli S.Pi M.Si kepada awak media usai berkonsultasi dirumah Manggis 7 Kejari Sumbawa Senin (27/01/2020).
Dijelaskan, agar sumberdaya kelautan dan perikanan daerah ini tetap lestari, dari pengaruh tangan-tangan jahil khususnya para pengebom ikan, beberapa tahun terakhir ini DKP Sumbawa telah berupaya melakukan upaya preventif dan pendekatan persuasif kepada nelayan. Sehingga aksi ‘destruktif fishing’ melakukan penangkapan ikan menggunakan bahan peledak dan sejenisnya tidak dilakukan
“Sebab dampak negatifnya akan merusak biota laut,” ujarnya.
Menurut Zulkifli yang juga satu-satunya Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) DKP di NTB ini, ada sekitar 25 orang nelayan dan mantan nelayan pengebom ikan yang sebelumnya  melakukan aktivitas kegiatannya secara ilegal diperairan Sumbawa, justru kini dengan kesadaran sendiri telah “Tobat” melakukan pengeboman ikan dan mereka kini bernaung didalam tiga kelompok nelayan telah bersedia mengikuti pola pembinaan dan sejumlah program yang akan dilaksanakan oleh DKP.
“Sesuai usulan yang diajukan kepada DKP NTB, maka dalam tahun anggaran 2020 ini telah dialokasikan anggaran bantuan senilai Rp 187 Juta yang diperuntukkan bagi pengadaan keramba, bibit ikan dan pakan ikan bagi para nelayan di Dusun Prajak Desa Batu Bangka Kecamatan Moyo Hlir tersebut,” tukasnya.
Ia berharap, paling lambat Maret mendatang seluruh bantuan usaha produktif yang diperuntukkan khusus bagi para nelayan dan mantan nelayan pengebom ikan Prajak itu sudah bisa didropping oleh pihak Provinsi.
Haraoannya, kedepan kelompok nelayan di Prajak itu dapat mengelola dan menjalankan usaha ekonomi produktif melalui kegiatan pemeliharaan dan pengembangbiakan ikan kerapu, ikan kakap dna ikan sejenisnya yang bernilai ekonomis tinggi.
“Sehingga pendapatan dan kesejahteraan para nelayan secara bertahap dapat ditingkatkan, dimana nanti para nelayan Prajak itu sendiri tentu terlebih dahulu akan diikutsertakan dan diajarkan pada pelatihan ketrampilan sistem pengelolaan dan pengembangbiakan ikan dimaksud, bekerjasama dengan lembaga Word Wide Conservation Society (WCS),” papar Penyidik Zulkifli.
Zulkifli menyatakan kalau program bina usaha produktif yang akan dilaksanakan di Prajak tersebut mendapat respon positif  dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia dan  nantinya akan dijadikan pilot project.
“KKP melalui Dirjen perikanan berjanji akan memberikan bantuan bagi pengembangan usahanya lebih jauh kedepan, karena itu sejumlah usulan proprosal program kegiatan telah disampaikan kepada KKP dengan harapan program Pusat itu dapat dilaksanakan didaerah ini, “ pungkasnya.(KA-01)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini