 |
| Kasi Intelijen Kejari Sumbawa, A.A Putu Juniartna Putra SH/(foto dok KA) |
Sumbawa Besar, KA.
Penanganan kasus dugaan penyimpangan APBDes Batu Rotok, Kecamatan Batu Lanteh, tahun 2020 memasuki babak baru. Pasalnya, tim Jaksa Kejaksaan Negeri Sumbawa bakal meningkatkan penanganan kasus yang dilaporkan oleh warga setempat tersebut ke tahap penyelidikan.
Kasi Intelijen Kejari Sumbawa. Anak Agung Putu Juniartana Putra, SH ketika dikonfirmasi awak media, di Kantornya, Jumat siang (01/10/2021), membenarkan hal tersebut.
Diakui Agung, sapaan akrabnya, Tim Jaksa masih mencocokan LPJ Kades Batu Rotok yang baru saja diterima pihaknya Selasa pekan lalu, dengan keterangan para pihak yang telah dimintai keterangannya serta hasil dari kunjungan Tim Jaksa ke Batu Rotok belum lama ini.
“Masih dicocokan dengan LPJ Desa yang diantar Selasa pekan lalu, penanganannya akan kami naikan ke tahap penyelidikan (Lid), sebelum dilimpahkan ke Pidana Khusus (Pidsus),” terang pejabat low profile ini.
Sebelumnya, Tim Jaksa Penyidik Kejari Sumbawa telah telah memanggil dan memintai keterangan sejumlah pihak sebanyak 16 orang, diantaranya, Kepala Desa, Sekretaris Desa, Ketua BPD, Bendahara Desa Batu Rotok, Pejabat Pemeriksa Inspektorat Sumbawa, TPK Batu Rotok, termasuk 10 warga Batu Rotok.
Pemeriksaan terhadap sejumlah pihak tersebut, terangnya, dalam rangka Puldata dan Pulbuket yang dilakukan oleh tim Jaksa Penyidik sesuai Sprintug Kajari Sumbawa terkait dugaan penyimpangan penggunaan dana APBDes Batu Rotok tahun 2020 lalu, sebagaimana dilaporkan oleh warga setempat ke Kejaksaan Juli lalu.
Seperti diberitakan, sejumlah perwakilan tokoh masyarakat Desa Batu Rotok Kecamatan Batu Lanteh, didampingi Ketua LSM Gerakan Masyarakat Sumbawa Pendukung Reformasi (GEMPUR) Hamzah melaporkan kasus dugaan penyimpangan pengunaan APBDes Batu Rotok tahun 2020 baik program fisik dan non fisik ke Kejaksaan Negeri Sumbawa, pada Juli 2021 lalu.(KA-01)
