Hadir di Syukuran Bupati, Syamsul Fikri Tepis Tudingan Lakukan Penggalangan Massa

Sebarkan:

Sumbawa Besar, KA.
Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Sumbawa Syamsul Fikri AR.S.Ag. M.Si  menepis tudingan sejumlah kalangan telah melakukan aksi penggalangan massa saat menghadiri tasyakuran di Pendopo Bupati Sumbawa, Jumat malam lalu.
“Tudingan itu tidak berdasar, mengada-ngada dan terlalu berlebihan,” ungkapnya, dalam keterangan persnya, Selasa (21/01/2020) .
Diakui  Fikri, sapaan akrab Wakil Ketua DPRD Sumbawa itu, kedatangannya ke acara syukuran tidak lain memenuhi undangan sahabat dan kerabat dekatnya yakni HM.Husni Djibril B.Sc yang tidak lain adalah teman koalisi partainya dalam pemerintahan Husni-Mo, partai pemerintah yang masih berjalan hingga saat ini.
Politisi muda itu menginggatkan bahwa tidak ada gerakan massa baik skala besar maupun skala kecil dalam syukuran tersebut.
”Saya tidak habis pikir darimana mendapatkan informasi bahwa ada massa demokrat yang digerakkan secara besar-besaran di acara yang dihajadkan sebagai acara syukuran dan doa bersama dalam rangka pulangnya Bupati Sumbawa dari pengobatan di Singapura, mungkin ada kader demokrat atau rakyat yang juga sebagai kader demokrat yang menghadiri acara syukuran memberikan doa terbaikknya atas kesembuhan bupati, yang jelas tidak ada pengalangan massa demokrat untuk hadir di acara tersebut,” tegas Fikri.
Begitu juga soal kehadiran kepala Dinas dan SKPD dalam acara syukuran dan doa bersama tersebut, menurutnya, itu sah-sah saja dan tidak ada masalah seorang bupati sebagai kepala daerah dijenguk oleh bawahannya dalam sebuah silaturrahim.
 “Saya juga salut masyarakat yang datang dari berbagai kalangan  menyambut kepulangan bupatinya, itu membuktikan bahwa HM.Husni Djibril sangat disayangi oleh masyarakatnya,” timpalnya.
Lebih jauh dikatakan Fikri, dirinya sebagai ketua timses Husni-Mo yang hingga saat ini belum dibubarkan, merasa ikut bertanggung jawab didalam jalannya roda pemerintahan yang sedang berjalan saat ini, karena koalisi pemerintahan  PDI P –Demokrat  harus dikawal hingga selesai.
 “Kami tidak mau setengah-setengah untuk mengawal pemerintahan ini, pemerintahan ini harus berjalan dengan baik sampai selesai dibawah koalisi PDI P- Demokrat,” cetusnya.
Soal persepsi yang mengatakan Demokrat anak emas Bupati Sumbawa, Fikri menegaskan hal itu tidak benar. Begitu juga dengan lokasi diadakan acara syukuran doa dan berdzikir bersama itu kenapa dilakukan di pendopo.
“Hal yang sangat masuk akal jika dilakukan di rumah dinas sebagai kediaman bupati, yang tidak masuk akal acara doa dan dzikir bersama numpang dirumah atau kediaman orang lain. Komentar boleh saja, tapi yang masuk dalam logika aja, kok sampai kediaman Bupati dipermasalahkan sebagai lokasi doa dan dzikir bersama, itu kan gak elok dan tidak ada larangan,” sebutnya.
Demikian juga, sahabat, relawan dan masyarakat dari Alas barat hingga Tarano yang telah memberikan sumbangsih atas terlaksananya kegiatan tersebut sehingga tanpa sepeserpun dana yang dikeluarkan oleh bupati di acara tersebut, ia selaku partai koalisi pemerintah Husni-MO sangat bersyukur dan bagga atas kedatangan masyarakat  dalam rangka memberikan doa terbaik bagi kesembuhan Bupati sumbawa, yang saat ini kondisinya sangat sehat walafiat.
Sementara terkait isu bahwa Husni Djibril lebih memilih partai lain ketimbang partai PDI-P yang telah membesarkan namanya tersebut, sambung Fikri, itu hal yang mustahil dan tidak masuk akal, menginggat setiap curhatannya ia selalu membanggakan partai PDI P bahkan kebanggaanya terhadap sosok seorang ketua umum yakni H.Megawati sebagai pimpinan tertinggi di PDIP.
”Hal yang tidak masuk akal jika seorang Husni Djibril ingin meninggalkan PDIP, semua masyarakat sumbawa tahu bahwa semua keturunan Husni Djibril adalah kader PDI P yang sangat militan sejak dulu hingga sekarang,” pungkasnya.(KA-01)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini