Gelar juara dunia tak membuat Marc Marquez terlena. Di MotoGP Jepang akhir pekan ini, Marquez memulai misi mempertahakan singgasananya.
Pebalap tim Repsol Honda itu sudah mengunci gelar juara dunia kedelapan selama kariernya di seri MotoGP Thailand dua pekan lalu. Ini jadi periode tercepat dirinya memastikan gelar juara usai unggul lebih dari 100 poin atas Andrea Dovizioso di posisi kedua di saat musim menyisakan empat seri.
Kondisi ini jelas bisa membuat Marquez mengawali liburannya lebih cepat, sedari balapan Jepang di Sirkuit Motegi, Minggu (20/10/2019).
Tapi, Marquez punya pendapat lain. Lebih cepat jadi juara bukan berarti dia bisa berleha-leha. Sebab, pebalap asal Spanyol itu sudah mempersiapkan diri untuk mempertahankan gelar juaranya sedari akhir pekan ini.
Dia masih ingin mencari kemenangan di empat seri tersisa sambil melihat kekurangan yang ada dari motornya musim ini.
"Niat, ambisi, dan mental kami selama sisa balapan musim ini tetap sama. Memang benar sih ketika sudah menjadi juara tubuhmu agak mengendur, tetapi kami akan mengubah pola pikir tersebut dan tetap mendorong performa terbaik," ungkap Marquez dikutip dari Crash.
"Salah satu target kami adalah berupaya untuk memenangkan Triple Corwn. Di bidang konstruktor kami sudah mengarah ke sana, namun untuk meraih gelar juara tim akan sulit," ujarnya.
Saat ini tim konstruksi Honda masih kukuh di puncak klasemen sementara dengan 331 poin. Pabrikan asal Jepang itu unggul 77 angka dari Ducati di posisi kedua.
Namun untuk klasemen tim, Ducati menduduki peringkat satu dengan 377 poin. Tim Honda Repsol yang menaungi Marquez menguntit di belakangnya dengan 359 poin.
Pebalap berusia 26 tahun itu turut berkesempatan mengalahkan rekornya sendiri di tahun 2014, ketika ia menang 13 kali dan meraih 362 poin. Kini Marquez sudah mengantungi 325 poin dari sembilan kemenangan.
"Kami tidak akan menyerah dan akan merayakan kemenangan ini. Tetapi, musim 2020 sudah dimulai sejak di Motegi," jelasnya.(dts)
